Bola.com, Rio de Janeiro - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mencuri perhatian pada upacara penutupan Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Minggu (21/8/2016) malam waktu setempat atau Senin (22/8/2016) WIB. Demi mempromosikan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, Abe tampil di Stadion Maracana dengan berpakaian ala Mario Bros.
Advertisement
Baca Juga
Mengingat Tokyo telah resmi ditetapkan sebagai tuan rumah 2020, Jepang pun mendapat kesempatan tampil dan berpromosi di pesta penutupan Olimpiade Rio. Seremoni dimulai dengan serah terima bendera Olimpiade dari pihak Rio ke Tokyo. Saat serah terima bendera itu, layar-layar besar di dalam Stadion Maracana langsung mempertontonkan Mario Bros (karakter video game populer dari Jepang) yang sedang berlari-lari di jalanan Tokyo.
#Rio2016 ended in style as the Olympic flag was handed to Tokyo.https://t.co/MmuK6wigT7 #ClosingCeremony pic.twitter.com/BDd7POlKNe
— BBC Sport (@BBCSport) August 22, 2016
Mario Bros tersebut kemudian tiba di dekat sebuah tabung dan mengeluarkan peta yang menunjukkan lokasi Rio de Janeiro. Dengan membawa bola merah di tangan, Mario melompat ke dalam tabung dan tiba di Rio dengan iringan musik khas seperti di video game.
Japanese Prime Minister Shinzo Abe at #Rio2016 closing ceremony is all our Super Mario dreams. pic.twitter.com/IyzWoU21bZ
— Mashable (@mashable) August 22, 2016
When the Japanese Prime Minister comes dressed as Super Mario, we know #Tokyo2020 is going to be epic!#RiotoTokyo pic.twitter.com/Q5RpnZDRHq
— BBC Sport (@BBCSport) August 22, 2016
Namun, bukan Mario Bros itu yang muncul di Stadion Maracana. Abe lah yang keluar dari tabung dengan membawa bola merah dan juga topi merah ala Mario Bros. Kemunculan Abe ini langsung mendapat sambutan meriah dari seisi Stadion Maracana. Tema Mario Bros yang diusung Jepang tersebut juga langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.
"Ketika Perdana Menteri Abe datang dengan berpakaian Mario Bros, kita semua tahu Tokyo 2020 bakal epik," cuit media Inggris ternama, BBC, di akun Twitter mereka.
Setelah presentasi usai dan Abe pergi, pekerja di Stadion Maracana harus bekerja keras. Mereka harus berusaha memindahkan tabung tersebut dari stadion, karena itu akan dipakai oleh Presiden Rio 2016, Carlos Arthur Nuzman.