Bola.com, Rio de Janeiro - Pesta olahraga multievent terbesar di dunia, Olimpiade Rio de Janeiro 2016 telah resmi ditutup, Minggu (21/8/2016) malam waktu setempat atau Senin (22/8/2016) pagi WIB. Pesta penutupan berlangsung meriah, berhias tarian indah dan senyum-senyum bahagia para atlet yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
Advertisement
Baca Juga
Banyak rekor pecah, banyak tangis haru tumpah, dan banyak senyum merekah selama perhelatan di Rio. Momen-monen indah maupun pahit tersebut bakal dikenang sangat lama bahkan seumur hidup oleh para atlet maupun fans yang menatap dari jauh.
Sejumlah atlet tetap menjadi pusat perhatian seperti Michael Phelps, para bintang sepak bola Brasil, hingga sang manusia tercepat di dunia, Usain Bolt. Namun, ada juga bintang-bintang baru yang bermunculan, satu di antaranya, Simone Biles.
Berikut ini 13 momen terbaik di Olimpiade Rio de Janeiro 2016:
Upacara Pembukaan Penuh Warna
Pada 5 Agustus 2016 momen bersejarah tercipta saat Olimpiade untuk kali pertama digelar di Amerika Selatan. Upacara pembukaan berlangsung penuh warna dan kegembiraan. Musik tradisional Brasil disuguhkan dengan disisipi pesan-pesan sosial dan peringatan soal bahaya perubahan iklim.
Para olimpian tampil dengan berbagai macam gaya, mulai yang biasa hingga elegan. Mereka mendapat sambutan meriah, termasuk para atlet yang tergabung dalam Tim Pengungsi. Tak ketinggalan, keberagaman Brasil dan kecantikan alam Negeri Samba dirayakan dengan penuh gaya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Phelps Juara 200 Meter Gaya Kupu-kupu
Perenang Amerika Serikat (AS), Michael Phelps, mengukuhkan status sebagai Olimpian tersukses sepanjang sejarah dengan menyabet lima medali emas dan satu medali perak di Rio 2016. Total, dia telah mengoleksi 28 medali, 23 di antaranya emas.
Dari lima medali emas di Olimpiade Rio, yang punya arti paling penting bagi Phelps tentu saja di nomor 200 meter gaya kupu-kupu. Hal itu menjadi balas dendam sempurna atas kekalahannya dari Chad le Clos di Olimpiade London 2012.
Rafaela Silva Sumbang Emas Pertama bagi Brasil
Emas pertama bagi tim tuan rumah selalu menjadi momen kunci dan sangat ditunggu-tunggu. Tetapi, kemenangan judoka Rafaela Silva, yang lahir di favela (kawasan kumuh Brasil) Cidade de Deus Rio yang populer berkat film City of God, terasa sangat mengharukan.
Keberhasilan Silva memicu kegembiraan luar biasa di Carioca Arena 2 (venue pertandingan) dan juga di seluruh Brasil. Cerita lika-liku perjuangan Silva yang seperti dongeng menginspirasi publik Brasil.
Setelah hidup penuh kekerasan dan masalah di lingkungannya, Silva berhasil menemukan jalan hidupnya melalui judo dan akhirnya berujung dengan emas Olimpiade.
Advertisement
2
Tim Pengungsi Dapat Sambutan Meriah di Perkampungan Atlet
Sebanyak 10 atlet yang tergabung di Tim Pengungsi di bawah bendera Olimpiade disambut di Perkampungan Atlet dengan gaya klasik Brasil: hangat dan penuh musik serta tarian. Ratusan atlet dari berbagai negara hadir di sana untuk menyambut mereka. Perenang Suriah, Rami Anis, bahkan memamerkan keahliannya menari Samba.
Para atlet yang bergabung pada kontingen pengungsi itu baru berkumpul selama lima bulan. Tim Pengungsi Olimpiade dibentuk lima bulan silam untuk mewadahi para atlet pengungsi yang tak bisa memperkuat negara manapun. Setelah melakukan berbagai persiapan, mereka akhirnya bila melangkah dengan bangga di Stadion Maracana bersama atlet-atlet dari lebih 200 negara.
Bolt Catat Triple-triple
Usain Bolt merupakan bintang Olimpiade Rio, sejak momen mendarat di Bandara Internasional Rio de Janeiro hingga mengukir triple-triple. Pelari asal Jamaika menjadi satu-satunya atlet yang bisa memenangi emas di nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 4 x 100 meter, dalam tiga Olimpiade beruntun.
Pesona Bolt membuat publik Brasil dan pencinta olahraga dari seluruh dunia terkesan. Ketika dia mengatakan "Saya adalah yang terhebat" seusai menyabet emas di nomor 4 x 100 meter, tak ada yang bisa membantah.
3
Kejutan dari Monica Puig
Tak banyak yang mengenal Monica Puig sebelum Olimpiade Rio 2016. Petenis asal Puerto Riko tersebut sebelumnya tak pernah sekalipun lolos dari babak keempat turnamen Grand Slam.
Namun, Puig membuat kejutan besar di Olimpiade 2016. Dia mencetak sejarah setelah mengalahkan Angelique Kerber pada final cabang tenis putri. Ini merupakan medali pertama Puig pada ajang Olimpiade. Bahkan, ini menjadi medali emas pertama buat Puerto Rico. Puig pun mempersembahkan kemenangan tersebut untuk rakyat Puerto Riko.
Kemenangan tersebut membuat Puig menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bahkan, penyanyi Ricy Martin pun mencuit di Twitter untuk memberikan dukungan kepadanya. Kini, dunia pun mengenal Monica Puig.
D'Agostino dan Hamblin Saling Menolong Menuju Garis Finis
Spirit sejati Olimpiade terpancar saat pelari Amerika Serikat Abbey D'Agostino dan Nikki Hamblin (Selandia Baru) terjatuh pada saat bersaing di nomor lari 5.000 meter. Insiden tabrakan tersebut sebenarnya melibatkan tiga pelari, Hamblin, D'Agostino, dan Jennifer Wenth.
Wenth memutuskan meneruskan pertandingan, sementara D'Agostino justru membantu Hamblin berdiri dan memotivasinya melanjutkan pertandingan. Namun beberapa saat kemudian, D'Agostino merasakan nyeri pada kakinya akibat insiden tak disengaja itu.
Hamblin yang melihatrivalnya tersungkur di arena, gantian memberikan pertolongan. Bahkan,Hamblin melupakan keinginan berlari secepatnya demi mencapai garis finis. Pelari asal Selandia Baru itu menungguD'Agostino yang berlari pelan hingga garis finis. Hamblin hanya mencatat waktu 16 menit 43,61 detik, sedangkanD'Agostino lebih lambat 26 detik di belakangnya. Dari catatan waktu itu, merekasejatinya gagal lolos ke final.
Akan tetapi, semangat dan sportivitas yang ditunjukkan keduanya membuat ofisial Selandia Baru dan Amerika Serikat mengajukan permohonan kepada panitia agar mempertimbangkan momen luar biasa itu. Panitia pun meloloskan Hamblin dan D'Agostino ke babak final. Begitupun dengan Wenth yang sempat terjatuh.
Mereka dianugerahi penghargaan Pierre de Courbertin atas tindakan terpuji di olahraga.
Advertisement
4
Icho dan Sejarah Pejudo Putri
Pegulat putri Jepang, Kaori Icho, menjadi satu-satunya perempuan yang memenangi emas individual dalam empat Olimpiade beruntun, dalam cabang olahraga apapun. Momen bersejarah tersebut ditorehkannya saat menyabet medali emas nomor 58 kg gaya bebas putri.
Dia juga menjadi judoka pertama dalam sejarah Olimpiade yang memenangi empat medali emas. Setelah momen spesial itu, Icho membuat para penonton terharu dengan mempersembahkan kemenangan untuk sang ibu yang sudah meninggal.
Persembahan Skelton untuk Generasi Tua
Nick Skelton membuktikan beberapa hal berubah menjadi lebih baik seiring bertambahkanya usia. Bukti sahih adalah medali emas di cabang berkuda nomor individual yang diraihnya.
Nick Skelton is @TeamGB's oldest medallist since John Copley's (73yrs) silver in 1948 in art https://t.co/HCtZICNzGz pic.twitter.com/Fm2rflydzz
— BBC Sport (@BBCSport) August 19, 2016
Yang menarik, emas tersebut masuk genggaman Skelton yang kini telah berusia 58 tahun! Dia menjadi peraih medali tertua bagi Inggris Raya sejak 1908 dan peraih medali Olimpiade tertua dalam sejarah cabang balap kuda.
5
Mo Farah Bukukan Double-double
Mo Farah merupakan salah satu bintang di Olimpiade London 2012 setelah menyabet emas di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Atlet Inggris Raya tersebut mampu mengulangi dua kemenangan itu di Olimpiade Rio.
Capaian tersebut membuat Mo menyamai rekor pelari Finlandia, Lasse Viren yang melakukan hal serupa pada Olimpiade Munich 1972 dan Olimpiade Montreal 1976.
Brasil Merengkuh Medali Emas yang Paling Diimpikan
Tim sepak bola Brasil sudah meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk lima titel juara dunia. Namun, koleksi trofi mereka belum lengkap karena selalu gagal menyabet medali emas di ajang Olimpiade.
Penantian panjang itu akhir terbayar lunas di kandang sendiri. Siapapun yang meragukan arti penting medali emas sepak bola Olimpiade, hanya perlu melihat wajah Neymar saat mencetak penalti kemenangan di final kontra Jerman.
Bintang Barcelona tersebut telah mewujudkan obsesi negaranya dan secara tidak langsung ikut membantu Brasil membalas dendam atas kekalahan 1-7 kontra Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014.
Advertisement
6
Lamaran di Sela-sela Olimpiade
Atlet loncat indah China, He Zi menerima kejutan yang tidak terduga saat bertarung pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia dilamar sang kekasih, Qin Kai, yang juga atlet loncat indah Negeri Tirai Bambu, seusai menerima medali perak pada nomor loncat indah papan 3 meter.
Seperti cerita dongeng, Qin Kai menyambangi He Zi yang berada di podium. Dia bertekuk lutut di hadapan He Zi dan menyodorkan sebuah cincin kepada sang kekasih. Aksi romantis Qin Kai berbuah manis, He Zi menerima lamarannya
Simone Biles
Pesenam AS, Simone Biles, datang ke Rio de Janeiro sebagai bintang yang sangat populer, dengan pengikut besar di media sosial. Hasil perjuangannya di Rio tak mengecewakan.
Biles pulang membawa lima medali, yaitu empat medali emas dan satu perunggu. Sejak Olimpiade pertamanya ini, Biles telah mengonfirmasi tempatnya di antara atlet-atlet terbaik di dunia.
Dengan raihan empat emas, dia telah memenangi lebih banyak medali emas dibanding setiap pesenam Amerika Serikat.