Bola.com, Jakarta Di mata pebulutangkis peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir, sang pelatih Richard Mainaky adalah sosok penting di balik kesuksesannya di ajang bulutangkis dunia. Tak heran, dia pun memberikan ucapan spesial untuk Richard seusai kemenangan pada sektor ganda campuran bulutangkis di Olimpiade Rio bersama sang pasangan, Tontowi Ahmad.
Advertisement
Baca Juga
Pada postingan di akun Instagram, Liliyana menyebut Richard telah berhasil membentuknya dari seseorang yang biasa saja menjadi pebulutangkis papan atas dunia.
"Big thanks (terima kasih banyak) juga saya tujukan kepada pelatih saya kak Richard Mainaky yang sudah dengan sangat sabar melatih saya sejak tahun 2004. Dari saya belum menjadi apa apa hingga saya menjadi seperti sekarang, pastinya tidak luput dari perjuangan seorang pelatih," kata Liliyana, melalui akun Instagramnya, Kamis (25/8/2016).
Liliyana mengatakan Richard kadang terlihat emosional saat menunggui anak asuhnya di lapangan. Namun, saudara Rexy Mainaky itu disebut tak pernah marah-marah kepada para pemainnya.
Salah satu sikap emosianal Richard terlihat pada turnamen Indonesia Open Super Series Premier, pada awal Juni. Pelatih kepala ganda campuran Indonesia itu melakukan aksi lempar handuk kepada wasit seusai, Tontowi/Liliyana, kalah dari pasangan Denmark, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt, pada babak kedua. Insiden tersebut hampir berbuntut fatal. Namun, Richard akhirnya selamat dari sanksi setelah meminta maaf kepada wasit Pekka Lehto asal Swedia.
Aksi Richard itu dipicu kekesalannya atas insiden yang terjadi pada gim kedua. Pada kedudukan 16-17 , terjadi sebuah insiden yang menurut Tontowi/Liliyana sangat merugikan mereka. Kala itu pukulan pasangan Denmark jatuh di luar lapangan belakang lapangan Tontowi/Liliyana, hakim garis pun menyatakan bola tersebut keluar. Akan tetapi, wasit kemudian mengoreksi keputusan hakim garis dan mengatakan bola masuk.
"Kak Richard yang kadang terlihat emosional tapi pada saat kami kalah tidak satu kata pun kak Richard menyalahkan kami, kak Richard selalu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa membuat kami menjadi juara," imbuh Liliyana.
Liliyana juga memuji totalitas Richard dalam melatih anak asuhnya. "Terima kasih Kak buat waktunya yang lebih banyak bersama kami daripada bersama keluarga, thank you my coach," imbuh Liliyana, yang mengunggah foto saat dirinya dan Tontowi memeluk Richard di pinggir lapangan seusai mengalahkan ganda Malaysia, Chen Peng Soon/Goh Liu Ying, di final ganda campuran Olimpiade Rio.
Richard mengawali kiprahnya di Pelatnas PBSI sebagai asisten pelatih, serta baru resmi dipercaya sebagai pelatih pada 1997. Itu artinya, sudah hampir 20 tahun dia menggembleng para pemain di Pelatnas Cipayung. Prestasi pertamanya adalah membawa Minarti Timur/Tri Kusharjanto meraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000.