Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo memberikan pidato yang emosional tak lama setelah Timnas Portugal menjuarai Euro 2016. Bagi publik Portugal, pidato itu bahkan dianggap legendaris. Mampukah Portugal mengulangi lagi momen fantastis itu pada Euro 2020?
Pemenang Ballon d'Or lima kali itu dipaksa keluar lapangan karena cedera lutut di final melawan Prancis menyusul tekel keras dari Dimitri Payet. Itu adalah momen yang menghancurkan bagi mantan pemain Manchester United itu.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi alih-alih memikirkan kekecewaan, Cristiano Ronaldo menggunakan pengaruh dan pengalamannya dengan jitu. Cristiano Ronaldo mendampingi sang pelatih, Fernando Santos, di pinggir lapangan. Ia begitu bersemangat meneriakkan perintah dan menyemangati rekan satu timnya saat berusaha menyambar peluang.
Bahkan tanpa Ronaldo, yang telah mencetak tiga gol dalam perjalanan ke final, tim underdog Portugal berhasil mengukir sejarah dan menyabet gelar bergengsi Piala Eropa untuk kali pertama sepanjang sejarah, berkat gol pada perpanjangan waktu dari Eder.
Pertama, Cristiano Ronaldo memberi penghormatan kepada sang pelatih, Fernando Santos, sebelum berbicara secara emosional tentang bagaimana kemenangan di ajang Piala Eropa melampaui pencapaian individunya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hari Paling Bahagia
"Saya ingin berterima kasih kepada orang ini di sini (Fernando Santos), pertama-tama tanpa dia semua ini tidak akan mungkin terjadi," kata Ronaldo, seperti dikutip dari Sportbites, Rabu (9/6/2021).
"Kedua, untuk semua pemain, semua staf, semua orang yang terlibat dalam penaklukan ini."
"Tidak ada yang percaya pada Portugal, tetapi kenyataannya adalah kami berhasil. Kami semua, kami melakukannya. Saya sangat senang, ini adalah salah satu hari paling bahagia dalam hidup saya."
"Lupakan trofi individu, Liga Champions - ini adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidup saya. Saya sudah menangis tiga dari empat kali dan saudara laki-laki saya harus memberitahu saya untuk tenang."
"Dan saya berkata: 'Hugo, saya tidak bisa'. Memang benar, dari lubuk hati saya, saya bersumpah demi nyawa anak saya, saya sangat, sangat, sangat bahagia. Saya bisa mengulanginya 100 kali. Sangat senang."
“Ini adalah trofi yang kami inginkan. Terima kasih kepada Anda semua pemain, semua staf dan Anda lagi pelatih. Semua kepercayaan yang Anda miliki, jujur, itu menyentuh saya."
"Dari lubuk hati saya, saya benar-benar bahagia. Kami pantas mendapatkannya. Kami sekarang berada dalam sejarah Portugal. Kami adalah tim pertama yang mencapai ini."
Bisakah Portugal mengatasi peluang dan memenangkan Piala Eropa lainnya dalam beberapa pekan mendatang?
Sumber: Sportbites
Advertisement