Bola.com, Jakarta UEFA telah meminta penyelidik disipliner untuk menyelidiki kasus rasisme penyerang Austria, Marko Arnautovic di Euro 2020.
Hal tersebut terjadi saat Austria berhadapan dengan Makedonia Utara pada, Minggu (13/6/2021). Saat itu, Makedonia Utara harus kalah oleh Austria 1-3.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pertandingan tersebut, Marko Arnautovic berhasil mencetak gol pada menit ke-89. Namun, sangat disayangkan ia melakukan aksi rasisme saat berselebrasi.
Federasi Sepak Bola Makedonia Utara mengatakan ungkapan rasialisme itu diarahkan pada Ezgjan Alioski, yang berasal dari Albania. Ayah Arnautovic adalah orang Serbia dan ibunya orang Austria.
Marko Arnautovic, striker yang pernah membela West Ham United itu dituduh menunjukkan simbol white power usai mencetak gol tepat di hadapan Alioski. Simbol itu juga merujuk pada insiden panas antara Serbia dengan Albania.
UEFA dengan tegas akan menindak segala pelanggaran rasialisme, terlebih ini terjadi di pentas sebesar Piala Eropa. Mereka juga akan membela kepentingan dan martabat Makedonia Utara.
Namun, sang pemain sendiri menolak dicap melakukan aksi rasis dalam pertandingan tersebut. Ia sadar dirinya mendapat tekanan pemberitaan mengenai insiden rasisme.
Dalam unggahan di Instagramnya, ia menyesal dengan apa yang telah terjadi. "Saya ingin mengatakan satu hal dengan sangat jelas: SAYA BUKAN RASIS!" tulis Arnautovic. "Saya punya teman di hampir setiap negara dan saya mendukung keragaman."
Saat ini, UEFA masih menyelidiki kebenaran kasus rasisme di Euro 2020 tersebut. Apabila benar, Marko Arnautovic akan diberikan sanksi larangan bermain 10 pertandingan.