Bola.com, Jakarta Perhelatan babak 16 besar Euro 2020 kelar sudah. Delapan tim sudah memastikan melangkah ke babak perempat final.
Timnas Portugal tersingkir dari Euro 2020 setelah dipukul Timnas Belgia 0-1. Sementara itu, Timnas Prancis kalah menyesakkan melalui adu penalti dari Swiss.
Baca Juga
Advertisement
Timnas Denmark dan Timnas Republik Ceska di luar dugaan mampu mengalahkan lawannya masing-masing. Keduanya akan berjumpa pada perempat final Euro 2020.
Kandidat juara Euro 2020, Timnas Italia, juga lolos ke perempat final setelah mengalahkan Austria dengan skor 2-1. Ciro Immobile dkk. akan berjumpa Belgia pada laga berikutnya.
Tim sarat kejutan, Timnas Swiss, kembali menghadapi lawan berat. Pada perempat final Euro 2020, Granit Xhaka dkk. akan berhadapan dengan Timnas Spanyol.
Dua tim berikutnya yang lolos dari 16 besar dan akan bertarung pada perempat final Euro 2020 adalah Timnas Ukraina dan Timnas Inggris.
Pertandingan-pertandingan babak 16 besar diwarnai dengan berbagai drama dan penampilan ciamik beberapa pemain. Berikut ini lima pemain terbaik di babak 16 besar Euro 2020, seperti dikutip dari Sportkeeda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5. Kasper Dolberg (Denmark)
Absennya Christian Eriksen diperkirakan sangat menghambat peluang Denmark di Euro 2020. Namun tim Denmark tetap tampil moncer dan telah menyuguhkan beberapa performa inspiratif. Mereka mengalahkan Wales 4-0 di pertandingan pembukaan babak 16 besar.
Mereka juga menemukan pahlawan yang tidak terduga dalam diri Kasper Dolberg yang didatangkan untuk menggantikan Yussuf Poulsen yang cedera. Sebelum pertandingan melawan Wales, Dolberg hanya bermain 30 menit melawan Rusia setelah turun dari bangku cadangan.
Pemain berusia 23 tahun itu mengambil kesempatan dan mencetak dua gol membantu Denmark membangun dominasi atas Wales. Gol pertamanya adalah tendangan keras dari luar kotak. Dia kemudian dengan cepat menangkap kesalahan Neco Williams dan mencetak gol kedua.
Ini adalah performa yang akan dikenang seumur hidup bagi penyerang Nice berusia 23 tahun itu. Dolberg jelas merupakan salah satu bintang di babak 16 besar.
Advertisement
4. Thorgan Hazard (Belgia)
Belgia memadamkan harapan Portugal untuk mempertahankan gelar di Piala Eropa. Belgia melaju ke perempat final berkat serangan jarak jauh yang luar biasa dari Thorgan Hazard.
Hazard bekerja tanpa lelah untuk Belgia, dan selalu progresif dalam penguasaan bola. Dia adalah pemain langsung on fire sejak awa. Terlepas dari semua kontribusi dalam menyerang, dia selalu siap untuk membantu pertahanan.
Golnya dari jarak 22 meter adalah sesuatu yang indah, serta terbukti menjadi pembeda antara kedua tim di pertandingan babak 16 besar Euro 2020.
3. Raheem Sterling (Inggris)
Ketika Inggris masih imbang melawan Jerman di babak 16 besar, orang-orang sinis dengan cepat mencoret The Three Lions. Inggris tampak tampil kurang semangat, sementara Jerman melangkah pelan-pelan.
Raheem Sterling termasuk di antara para pemain yang mendapat banyak kritik menjelang babak 16 besar. Tapi Sterling yang menjadi ancaman paling konsisten dari Inggris saat melawan Jerman. Dia sangat baik dengan bola di kakinya dan mengukir beberapa celah selama pertandingan.
Dia menguji kiper Manuel Neuer dari jarak jauh di awal babak pertama. Dia makin bertaji di bentuk babak kedua dan mencetak gol dari umpan silang Luke Shaw yang indah untuk membuat Wembley berdengung.
Advertisement
2. Paul Pogba Prancis
Paul Pogba berulang kali mengingatkan publik mengapa dia disebut pemain kelas dunia. Meski Prancis kalah dalam adu penalti melawan Swiss, mereka tetap menghasilkan penampilan yang menarik dan Pogba menjadi pusatnya.
Pogba menyuguhkan penampilan yang memukau. Ia memamerkan jangkauan umpannya dan juga mencetak salah satu gol terbaik di sepanjang Euro 2020 turnamen. Gol itu sempat membuat Prancis unggul 3-1.
Pada saat itu, Prancis sepertinya telah mengakhiri permainan. Namun kelemahan Pogba juga yang membuat Prancis kendor. Dia terlalu santai dalam penguasaan bola dan memberikan bola untuk menyamakan kedudukan bagi Swiss.
Tapi Pogba melakukan banyak umpan yang mengubah permainan pada malam itu dan dia dengan mudah menjadi pemain paling menonjol di lapangan.
1. Granit Xhaka
Satu-satunya alasan mengapa Paul Pogba yang sedang dalam performa terbaik dan N'Golo Kante yang tak kenal lelah tidak mampu membuat Prancis mendominasi permainan karena sosok Granit Xhaka. Kapten Swiss itu ada di mana-mana dan tampil hampir tanpa cela.
Gelandang Arsenal itu menghasilkan kinerja man-of-the-match melawan Prancis, yang punya stok pemain mentereng. Xhaka memimpin dari depan, serta mengerahkan pasukannya meski sempat tertinggal 1-3 di menit ke-75.
Dia juga tampak memberikan pidato yang kuat sebelum perpanjangan waktu dan itu adalah penampilan heroik dari Xhaka.
Sumber: Speedweek
Advertisement