Sukses


    Gambaran Kekuatan Belgia Jelang Lawan Italia di Euro 2020: De Bruyne Otaknya dan Lukaku Tangannya

    Dua tim yang selalu menang di Euro 2020, Timnas Italia dan Belgia, akan berjibaku pada babak perempat final, Sabtu (3/7/2021) dini hari WIB. Belgia bukan lawan yang mudah bagi Italia.

    Bola.com, Roma - Dua tim yang selalu menang di Euro 2020, Timnas Italia dan Belgia, akan berjibaku pada babak perempat final, Sabtu (3/7/2021) dini hari WIB. Belgia bukan lawan yang mudah karena punya tiga pilar kekuatan di tim yang punya peran berbeda dan vital. 

    Opini tersebut dilontarkan mantan pelatih Chelsea, Juventus, dan Sampdoria, Claudio Ranieri. Dia menyebut pertemuan Belgia kontra Italia akan menjadi laga paling terbuka di babak perempat final. 

    Menurut Ranieri, Belgia bukan lawan yang mudah bagi Italia. Tim berjuluk Red Devils tersebut menempati peringkat pertama di ranking FIFA, serta memiliki materi pemain yang mentereng. 

    "Pertandingan paling terbuka di delapan besar adalah Belgia kontra Italia. Tim nomor 1 di ranking FIFA melawan yim yang menunjukkan sepak bola terbaik di Piala Eropa," kata Ranieri kapada La Gazzetta dello Sport, seperti dikutip Football Italia, Kamis (1/7/2021). 

    "Melawan Austria, Italia kesulitan, tapi mereka bisa bereaksi. Ini adalah proses pertumbuhan yang membantu peningkatan tim," imbuh Ranieri.

    Lalu, apa yang membuat Belgia bakal menjadi lawan yang berat bagi Italia di perempat final Euro 2020

     

    Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Kekuatan Belgia

    “Belgia memiliki kekuatan dalam kekompakan mereka. Para bek mereka tidak cepat dan Roberto Martinez (pelatih Belgia) memperketat barisan," urai Ranieri. 

    “Lalu ada tanganya, pikiran dan saya akan menambahkan puisi. Kevin de Bruyne adalah otaknya. Romelu Lukaku, yang berman luar biasa di Piala Eropa, adalah tangannya. Puisinya adalah Eden Hazard." 

    “Seorang juara dan anak emas, yang sangat saya sukai untuk gol yang dia cetak di Tottenham lima tahun lalu, memungkinkan Leicester saya menjadi juara Liga Inggris," imbuh Ranieri. 

    Sumber: Football Italia 

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer