Bola.com, Surabaya - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, mengaku lebih menjagokan Timnas Inggris untuk lolos ke final Euro 2020 ketimbang Denmark. Kedua tim tersebut akan bertarung dalam laga semifinal Piala Eropa yang akan berlangsung di Stadion Wembley, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB.
Namun, kenangan mengenai kehebatan tim Dinamit Denmark pada Euro 1992 membuat pelatih asal Lampung itu merasa tidak bisa menganggap sepele Kasper Schmeichel dkk. Boleh dibilang, Denmark memang lebih unggul dari Inggris jika bicara prestasi di Euro.
Baca Juga
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Duel Antarlini PSS Sleman Vs PSBS Biak di BRI Liga 1: Adu Tajam Lini Depan
Advertisement
"Bagaimanapun Denmark adalah tim yang pernah menorehkan sejarah hebat saat menjuarai Piala Eropa 1992. Padahal saat itu mereka justru menggantikan satu tim yang diskorsing oleh FIFA," ujar pelatih yang karib disapa RD itu.
Keberadaan Denmark di Euro 2020 memang menjadi sebuah kemujuran. Yusolavia, yang kini pecah menjadi sembilan negara, yang juga menjadi juara Grup 4 Babak Kualifikasi, terpaksa harus mengubur keinginan bermain di putaran final karena skorsing dari FIFA.
Perang saudara yang terjadi di Yugoslavia membuat FIFA terpaksa membekukan federasi sepak bola negara tersebut. UEFA pun lantas memanggil Denmark yang menjadi runner-up Grup 4 Babak Kualifikasi, hanya dua pekan sebelum turnamen digelar.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rekor Gol Lebih Baik dari Inggris
RD menilai kejutan Denmark bisa jadi kembali muncul dalam pertandingan yang berlangsung Kamis dini hari nanti. Apalagi mereka tiba di semifinal dengan torehan gol yabg lebih banyak ketimbang Inggris yang mencetak delapan gol.
Hingga perempat final, tim asuhan Kasper Hjulmand itu berhasil mencetak 11 gol. Ledakan lini serang Denmark hanya kalah dari Spanyol dan Italia.
"Jujur saya enggak begitu mengiktui Denmark. Tapi, kalau melihat perkembangannya dari cuplikan pertandingan yang sempat saya lihat, mereka memiliki skema one game passing," ujar mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Pelatih berusia 54 tahun itu mengakui permainan Denmark mirip dengan Swiss yang mampu menumbangkan juara Piala Dunia 2018, Prancis, di babak 16 besar Euro 2020. Bila tidak awas, slogan Football is Coming Home bakal menjadi mimpi yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Denmark diuntungkan dengan pengalaman pemain-pemain yang berkiprah di kompetisi Premier League di Inggris. Seperti halnya Swiss, sampai sejauh ini Denmark mampu memperlihatkan permainan yang mengejutkan," ujar RD.
Advertisement