Bola.com, Roma - Jose Mourinho mengatakan Timnas Inggris tidak usah mengubah komposisi pemainnya lagi saat melawan Timnas Italia pada final Euro 2020 pada Minggu waktu setempat.
Gareth Southgate sejauh ini telah beberapa kali menjajal skuadnya yang sangat berbakat dengan mengutak-atik formasi dan susunan pemainnya tergantung pada lawan.
Baca Juga
Advertisement
Inggris memiliki pengaturan dominan dalam 4-3-3 dengan Kalvin Phillips dan Declan Rice menjadi konstanta di dasar lini tengah, meskipun Southgate beralih ke tiga bek melawan Jerman guna menangkal ketajaman sayap lawan.
Bos baru AS Roma Mourinho yakin Inggris akan kembali memilih 4-3-3 di final untuk melawan ancaman terbesar Italia dan menumpuk tiga gelandang di lini tengah.
“Saya pikir saya tidak membuat banyak kesalahan saat mencoba memprediksi apa yang akan dilakukan Gareth di setiap pertandingan. Mengubah sistem melawan Jerman adalah pragmatisme murni."
“Mereka mempertahankan empat bek melawan Denmark dan melihat cara Italia bermain, saya tidak melihat itu berubah. Kekuatan Italia ada di lini tengah. Lini tengah itu adalah mesin tim itu. Di sanalah mereka memiliki semua kendali di setiap pertandingan."
"Saya tidak melihat perlunya menggunakan lima bek (dalam formasi 3-4-2-1). Timnas Inggris harus mempertahankan duet Phillips dan Rice."
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Tengah Jadi Area Peperangan
Nicolo Barella dari Inter Milan telah menjadi salah satu bintang Italia di turnamen ini dengan energi dan kemampuan teknisnya, sementara Jorginho tengah menikmati puncak performa yang luar biasa.
Dengan bintang PSG Marco Verratti melengkapi trio, Inggris perlu memastikan mereka memiliki jumlah yang cukup di lini tengah untuk menghindari tekanan di area tersebut.
Phillips dan Rice adalah kunci dari tim Inggris ini dan Southgate kemungkinan besar akan memilih untuk memasukkan Mason Mount dari Chelsea, yang cenderung lebih ofensif.
Advertisement