Bola.com, Jakarta - Pelatih Madura United, Rachmad Darmawan menyebut ada andil pelatih Manchester City, Pep Guardiola atas pencapaian bersejarah Timnas Inggris menembus final Euro 2020.
The Three Lions berhasil menaklukkan Denmark 2-1 pada semi final Euro 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley, Kamis (8/7) dini hari WIB.
Baca Juga
Termasuk Evandro Brando, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
Nyekor Lagi, Kylian Mbappe Akhirnya Bicara tentang Posisinya di Real Madrid
Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Termasuk Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Asnawi Mangkualam
Advertisement
Terkait keberhasilan tersebut, pria yang akrab disapa RD tersebut menilai pengaruh filosofi permainan Pep Guardiola begitu terasa di tim arahan Gareth Southgate.
Dengan filosofi yang bertumpu pada pemanfaatan ruang, Pep dianggap mampu mengubah wajah sepak bola Negeri Ratu Elizabeth tersebut secara keseluruhan.
Sejak menggebrak dunia bersama Barcelona pada musim 2008/09 lalu, gaya permainan tiki-taka menjadi wajah baru sepak bola dunia. Menang tanpa bermain cantik seperti Blaugrana bisa dibilang kurang lengkap bagi penggemar sepak bola.
"Saya sudah mengamati dari beberapa tahun terakhir. Saat Spanyol berjaya (2008-2012), mayoritas pemain dihuni skuad Barcelona yang dilatih Pep," Rahmad Darmawan memberikan analisis.
"Kemudian saat Jerman juara Piala Dunia 2014, mereka bahkan mengubah cara bermain karena ada sepuluh pemain Bayern Munchen (saat itu Pep Guardiola melatih Bayern Munchen) yang dipanggil Jerman," lanjutnya.
Hal itu pula yang kemudian dirasakan semenjak Pep mendarat di Manchester City pada awal musim 2016 lalu. Klub-klub Inggris pun langsung bertransformasi mengikuti strateginya yang unik tersebut, termasuk Timnas Inggris saat ini.
"Sebetulnya enggak cuma Guardiola yang bermain dengan gaya seperti itu di Inggris. Ada banyak tim walaupun memang sedikit ada modifikasi. Contohnya saja Liverpool," ujar RD.
"Mereka memiliki gaya agresif yang mengandalkan vertikal passes yang lebih tajam. Tetapi tetap dari sisi penguasaan bola mereka tetap memperhatikan hal itu," imbuh pelatih asal Lampung tersebut.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permudah Gareth Southgate
Selain Manchester City dan Liverpool, RD juga menyebut Tottenham Hotspur melakukan hal serupa saat ditangani Jose Mourinho. Gaya permainan itulah yang mengantarkan Harry Kane menguasai daftar top scorer dan top assists Premier League musim ini.
Harry Kane tak hanya dituntut menunggu datangnya bola ke kotak penalti lawan. Kapten timnas Inggris itu juga diharuskan ikut membantu Spurs saat melakukan build-up serangan.
Jadi hal yang wajar bila melihat Kane berada di garis tengah memulai serangan timnya. "Spurs dan juga tim-tim yang lain banyak sekali memainkan gaya-gaya atau filosofi main seperti itu," kata Rahmad Darmawan.
"Jadi dari banyak klub yang memiliki filosofi sama itu memudahkan Southgate untuk mengembangkan permainan (Timnas Inggris pada ajang Euro 2020)," tutur mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
"Itu yang memudahkan dia sekarang karena ada banyak pemain di Liga Inggris, mayoritas telah memainkan permainan yang di klub-klubnya juga tidak jauh beda," tandasnya.
Advertisement