Bola.com, London - Mantan bek Timnas Inggris, Gary Neville, menyarankan skuad The Three Lions dan publik Inggris untuk membesarkan hati Bukayo Saka.
Pemain muda Arsenal itu melangkah untuk mengambil penalti kelima dalam adu penalti melawan Italia di final Euro 2020 di Wembley. Saka gagal mengeksekusi tendangan penalti, sehingga Italia mengangkat trofi untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
Advertisement
"Ini memilukan bagi bocah itu," kata Neville di ITV.
“Seluruh bangsa perlu memeluknya. Semua orang telah mencintai anak ini selama beberapa minggu terakhir dan mereka akan mencintainya dalam beberapa minggu ke depan. Dia benar-benar brilian," lanjutnya.
“Sudah lewat hari-hari ketika kami mengkritik pemain karena gagal mengeksekusi penalti. Lima belas atau 20 tahun mungkin ada kambing hitam. Itu tidak akan terjadi kali ini."
"Kami menjadi jauh lebih dewasa. Mereka adalah manusia dan mereka perlu dijaga. Mereka tidak dapat diserang atau dilecehkan," kata mantan bek Timnas Inggris itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Saatnya Mengkritik
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, juga ikut berbicara.
"Dia masih kecil dan saya jamin dia akan lebih baik untuk itu. Itu semua adalah bagian dari tumbuh dewasa, saya khawatir," katanya.
"Tidak ada tim yang pantas kalah. Ini bukan malam untuk mengkritik pemain Inggris atau Gareth Southgate atau staf. Kedua kiper membuat beberapa penyelamatan brilian. Anda harus kalah untuk menang," tegasnya.
Gareth Southgate mengaku bersalah untuk kegagalan Inggris di final Euro 2020.
"Soal adu penalti, itu semua keputusan saya. Saya memutuskan eksekutor penalti berdasarkan apa yang sudah mereka lakukan di sesi latihan, tidak ada yang mengambil keputusan sendiri," jelas Southgate dikutip dari Goal. "Kami menang sebagai tim dan kami semua bertanggung jawab karena tidak bisa menang malam ini," lanjutnya.
Tiga pemain pengganti Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal secara beruntun. Inggris akhirnya mengaku kalah dengan skor 2-3 dari Italia, gelar juara melayang.
Sumber: ITV via Tribal Football
Advertisement