Bola.com, London - Gareth Southgate bersiap membawa Timnas Inggris ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Southgate memimpin timnya ke final besar pertama mereka sejak Piala Dunia 1966 di Euro 2020, namun kalah dari Italia melalui adu penalti.
Kontrak manajer bergaji 3,5 juta poundsterling per tahun ini akan berakhir setelah Piala Dunia. Namun, ia menolak untuk berkomitmen setelah Piala Dunia yang digelar pada musim dingin mendatang.
Advertisement
"Saya tidak ingin berkomitmen untuk sesuatu yang lebih lama dari yang seharusnya. Saya tidak pernah ingin keluar dari sambutan saya," katanya.
Southgate berperan penting mengantarkan Inggris ke final Euro 2020. Ia tidak takut untuk mengubah taktiknya dan tidak pernah menyebut tim yang sama dua kali berturut-turut.
Southgate mengirim pasukannya dalam formasi 4-3-3, 3-4-3 / 5-2-3 dan 4-2-3-1 selama turnamen.
Inggris tanpa kebobolan hingga babak semifinal, ketika tendangan bebas sensasional Mikkel Damsgaard akhirnya mengalahkan Jordan Pickford.
Sayangnya, Gareth Southgate salah strategi ketika laga final melawan Italia. Ia menunjuk tiga pemain muda untuk adu penalti dan gagal.
Gareth Southgate berharap untuk sekarang melangkah lebih jauh. Namun, masih terlalu dini untuk membicarakan Piala Dunia.
"Itu terasa sejuta mil jauhnya. Yang pasti tim ini bisa lebih baik dan bisa berkembang. Anda telah melihat para pemain muda yang berdarah-darah di turnamen ini dan benar-benar fantastis," katanya.
"Para pemain telah bekerja dengan luar biasa dan malam ini tentu saja akan menjadi sangat sulit dan Anda harus merasakan kekecewaan itu karena peluang untuk memenangkan trofi seperti ini sangat langka dalam hidup Anda."
"Tetapi ketika mereka merefleksikan apa yang telah mereka lakukan, mereka seharusnya sangat bangga pada diri mereka sendiri."
Sumber: The Sun