Bola.com, Madrid - Luka Modrić, gelandang veteran Real Madrid, baru-baru ini menyatakan bahwa ia akan segera mengumumkan masa depannya di klub, namun saat ini ia tengah fokus pada persiapan Euro 2024 bersama tim nasional Kroasia.
Dalam wawancara dengan ESPN, Luka Modric menegaskan bahwa ia belum bisa memberikan banyak informasi terkait kontraknya yang akan habis pada akhir bulan ini, namun ia akan segera memberikan klarifikasi setelah kompetisi Euro berakhir.
Advertisement
Pada usia 38 tahun, Modrić akan memimpin Kroasia dalam turnamen besar kesembilannya. Kroasia akan memulai Euro 2024 dengan menghadapi Spanyol di Olympiastadion, Berlin, pada hari Sabtu.
Meskipun kontraknya dengan Real Madrid akan berakhir, beberapa sumber dari ESPN mengindikasikan bahwa sang gelandang kemungkinan besar akan menandatangani perpanjangan kontrak selama satu tahun, terutama setelah Toni Kroos memutuskan untuk pensiun pada musim panas ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nyawa Vatreni
Modrić telah menjadi pilar penting bagi Vatreni (julukan Kroasia) selama bertahun-tahun, dan Euro 2024 akan menjadi turnamen besar kesembilannya bersama tim nasional. Pengalamannya di turnamen internasional dimulai pada Piala Dunia 2006 yang juga diadakan di Jerman. Jika ia tetap bermain hingga Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, Modrić akan berusia 40 tahun saat itu.
"Anda akan segera mengetahuinya. Saat ini saya sedang fokus dengan Kroasia. Ketika saatnya tiba, semua orang akan tahu, saya tidak bisa berkata lebih banyak lagi," katanya dalam wawancara dengan ESPN.
"Saya berada di usia di mana saya menjalani hari demi hari dan tidak bisa berpikir terlalu jauh ke depan," tambahnya saat ditanya apakah ini bisa menjadi turnamen terakhirnya untuk Kroasia. "Saya tahu saya tidak memiliki banyak waktu untuk bermain sepak bola, saya sudah berada di penghujung karier saya. Berapa banyak lagi yang saya tidak tahu."
Advertisement
Percaya Diri
Selama kariernya bersama Kroasia, Modrić telah membantu negaranya mencapai final Piala Dunia 2018, di mana mereka kalah dari Prancis, dan finis di peringkat ketiga dalam kompetisi yang sama di Qatar 18 bulan yang lalu.
"Saya selalu percaya pada diri saya sendiri. Saya tidak menyangka semua ini akan terjadi. Namun, setelah bertahun-tahun, di sinilah saya berada."
Usia Bukan Halangan
Kontras dengan Modrić yang berusia 38 tahun, pemain sayap Spanyol, Lamine Yamal, yang berusia 16 tahun, akan menjadi pemain termuda yang tampil di putaran final jika ia tampil melawan Kroasia malam nanti. Pemain Barcelona tersebut bahkan belum lahir saat Modrić ambil bagian dalam turnamen besar pertamanya pada tahun 2006.
"Saya merasa tua ketika mendengar hal-hal seperti itu. Tapi yang bisa saya katakan adalah bahwa usia tidak menjadi masalah. Apakah Anda muda atau tua, yang terpenting adalah apa yang Anda tunjukkan di atas lapangan," lanjut eks pemain Tottenham Hotspur.
"Yamal telah melakukan hal-hal yang luar biasa musim ini. Semua orang melihatnya sebagai ancaman besar bagi tim Spanyol ini. Ia memiliki potensi yang sangat besar dan karier yang luar biasa di depannya."
Advertisement
Jelang Kontra Spanyol
Di sisi lain, pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, memberikan pujian kepada Yamal dan pemain sayap muda lainnya, Nico Williams, namun tidak mengkonfirmasi apakah mereka akan tampil sebagai starter saat menghadapi Kroasia.
"Saya pikir itu lebih penting daripada sisi sepak bola, mereka adalah pemain muda, terutama Lamine, dia adalah seorang anak dengan bakat luar biasa yang hanya dimiliki oleh orang-orang terpilih," kata de la Fuente dalam konferensi pers hari Jumat.
Kroasia dan Spanyol berada di salah satu grup terberat dalam turnamen ini, dengan juara bertahan Italia dan Albania melengkapi Grup B. Akan sangat penting bagi kedua tim untuk memulai laga dengan baik di Berlin pada hari Sabtu, dan Modrić mengatakan bahwa Kroasia telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka layak berada di papan atas sepak bola internasional meskipun sering kali tidak diunggulkan.
"Sebagai kuda hitam, kami tidak mempermasalahkan hal itu," kata Modrić.
"Semua orang menjadi favorit, kami menjadi kuda hitam, kami sudah terbiasa dengan itu. Kami harus menunjukkan persatuan kami. Kami berada di sini untuk meraih hasil yang besar. Saya pikir kami telah menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa kami pantas berada di puncak sepak bola Eropa."
"Dalam kejuaraan ini, kami telah melewatkan langkah terakhir untuk meraih hasil yang sangat baik. Saya harap kami dapat melakukannya di turnamen ini dan benar-benar melakukan sesuatu yang besar," jelasnya. (Arraafi Adna Yudistira)
Sumber: ESPN