Bola.com, Jakarta - Federico Chiesa mengakui bahwa gol cepat dari Albania membuat dirinya teringat momen final Euro 2020, di mana kala itu Tiimnas Italia bisa comeback meski Inggris bisa mencetak gol cepat.
Gli Azzurri datang ke Euro 2024 dengan status juara bertahan, namun memulai laga dengan catatan yang kurang baik.
Baca Juga
Advertisement
Timnas Italia tertinggal lebih dulu dari gelandang Sassuolo, Nedim Bajrami, dalam waktu 23 detik, gol tercepat yang pernah terjadi di ajang Piala Eropa.
Beruntung kemudian Italia membukukan dua gol melalui kontribusi Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella.
"Saya memiliki beberapa kilas balik tentang final Euro 2020, tetapi kami melakukan hal yang sama saat melawan Inggris dan Albania, yang mendominasi permainan," kata Federico Chiesa kepada Sky Sport Italia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Man of the Match
UEFA menunjuk nama Federico Chiesa sebagai man of the match pertandingan Timnas Italia kontra Albania di matchday 1 Grup B Euro 2024 hari Minggu (16/06/2024) dini hari WIB.
Pada laga ini, Timnas Italia menang 2-1 meski sempat tertinggal dulu melalui gol cepat Albania di detik ke-23.
Beruntung kemudian anak asuh Luciano Spalletti membukukan dua gol melalui kontribusi Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella.
Federico Chiesa sendiri tidak menyumbangkan gol atau assist pada laga ini. Namun UEFA menganggap pemain Juventus ini memberikan ancaman konstan sebagai winger kanan.
“Dia adalah pemain paling berbahaya, menyebabkan banyak masalah dengan kecepatan dan dribblingnya.” demikian penilaian panelis UEFA terhadap performa Chiesa di laga ini.
Advertisement
Komentar Chiesa
Usai pertandingan, Federico Chiesa menuturkan Timnas Italia masih banyak kekurangan saat menang melawan Albania.
Namun ia menegaskan kemenangan merupakan langkah bagus buat timnya saat memulai Euro 2024.
"Kami harus mematikan lebih awal, karena apapun bisa terjadi di Eropa. Kami bisa saja melakukan lebih banyak umpan-umpan vertikal, tetapi pelatih ingin tetap mengendalikan permainan," kata Chiesa.
"Ini merupakan awal yang baik, karena orang-orang cenderung menganggap kami sebagai tim yang tidak diunggulkan, namun kami tampil dengan baik dan sekarang akan menghadapi tim hebat seperti Spanyol," tambahnya.