Bola.com, Dortmund - Gelandang Timnas Italia, Davide Frattesi, memperingatkan bahwa Spanyol mempunyai gaya bermain yang lebih modern. Namun, menurutnya, Italia akan memiliki lebih banyak ruang, daripada saat melawan Albania.
Gelandang Inter Milan itu ditanyai para wartawan dalam konferensi pers di markas latihan Timnas Italia di Iserlohn, Senin (17/6/2024) waktu setempat.
Advertisement
Selama pertandingan versus Albania kemarin, Luciano Spalletti memberi banyak instruksi kepada bintang Inter tersebut. Fratessi pun ditanya mengenai ekspektasi yang diberikan kepada dirinya oleh sang pelatih.
"Dia menginginkan saya keluar dari padatnya permainan di lini tengah. Turun lebih dalam untuk mendapatkan bola dan bermain sedikit lebih lebar," kata Frattesi.
Menurutnya, instruksi tersebut adalah hal yang positif karena ia merasa pelatih percaya kepadanya. Frattesi menambahkan bahwa ketika di lapangan mungkin tidak menyadari posisi yang tepat sehingga instruksi dari pelatih adalah hal yang baik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pujian untuk Spanyol
Pada pertandingan berikutnya, Italia akan melawan Spanyol, Jumat dini hari (21/6/2024) WIB. Pemain berusia 24 tahun itu mengharapkan Azzurri menunjukkan permainan yang sangat berbeda dari pertandingan pembuka melawan Albania.
“Secara individu, Spanyol lebih baik dari kami, jadi kami harus menunjukkan semangat Italia di lapangan. Kami harus berjuang keras karena mungkin kesulitan jika mencoba memenangkan setiap duel satu lawan satu. Kami membutuhkan semangat pengorbanan untuk tampil luar biasa," ungkap Frattesi.
Agak mengejutkan, Spanyol tidak memenangkan penguasaan bola dalam laga debut mereka di Euro 2024 melawan Kroasia pekan lalu. Frattesi menyebut bahwa tiap pertandingan tentu harus disesuaikan dengan konteksnya.
"Ketika Anda menang 3-0, Anda tidak ingin kebobolan dan Anda tidak terlalu tertarik pada penguasaan bola. Ini versi Spanyol yang lebih modern. Mereka tidak lagi memiliki tiga legenda di tengah lapangan, jadi ini versi yang lebih modern dan saya tidak tahu apakah ini adalah keuntungan,” tegas Frattesi.
Advertisement
Nyawa Permainan
Menurut Frattesi , timnya akan lebih sedikit menerima penguasaan bola saat melawan Spanyol dan cenderung fokus untuk bertahan. Selain itu, Frattesi berharap timnya dapat memanfaatkan peluang dengan baik lewat gaya bermain tersebut.
Frattesi bukanlah pemain reguler di Inter pada musim 2023-24, tetapi ia masih mampu mencetak delapan gol dan memberikan tujuh assist dalam 43 penampilan. Selain itu, empat rekan satu timnya di Inter juga bagian dari skuad Azzurri. Menurutnya, ada perbedaan gaya permainan di timnas Italia dan Inter Milan.
"Itu berubah secara defensif; saya bermain lebih dalam dengan Italia. Secara menyerang, cukup mirip. Di sini kami tidak punya dua penyerang, kami hanya punya satu, tetapi dua sayap menciptakan ruang seperti dua penyerang di Inter. Saat menyerang dan bertahan, saya turun sedikit lebih dalam."
Motivasi Tinggi
Terlepas dari rekan satu timnya di Inter, eks Penggawa Sassuolo itu juga membangun hubungan yang solid dengan banyak pemain lainnya di Gli Azzurri.
"Kami menghabiskan sebagian besar waktu luang di ruang bermain dengan playstation, tenis meja, biliard, dan pinball. Setelah makan malam, kami menghabiskan sebagian besar waktu di sana dan itu positif karena di situlah Anda membangun sebuah kelompok. Itulah kelompok yang membawa Anda sampai akhir," ungkap Frattesi.
Terakhir, gelandang kelahiran Roma tersebut mengungkapkan panutan-panutannya untuk peran gelandang tengah. Frattesi menyebut nama Simone Perrotta dan Claudio Marchisio sebagai idolanya di lini tengah Italia. (Rayhan Nur Hakim)
Sumber: Football Italia
Advertisement