Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, frustrasi melihat aksi Jorginho saat Gli Azzurri kalah 0-1 dari Spanyol pada pertandingan kedua Grup B, Euro 2024, Jumat (21/6/2024).
Timnas Italia gagal tampil mengesankan pada laga kedua Grup B. Gol bunuh diri Ricardo Calafiori pada menit ke-55 membuat Italia bertekuk lutut dari Spanyol.
Baca Juga
Soal Selebrasi Gol Berlebihan Zaniolo: Tak Hanya Gasperini, Pelatih Timnas Italia Sudah Lebih Dulu Beri Teguran
Namanya Masuk Bursa Kandidat Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Alessandro Del Piero Buka Suara
Setelah Dipecat Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini Mengaku Menyesal Mundur dari Timnas Italia
Advertisement
Kekalahan itu membuat Italia baru mengoleksi tiga poin dari dua laga. Alhasil, tekanan besar mengiringi langkah mereka menjelang laga pamungkan kontra Kroasia, pekan depan.
Namun, sejatinya Timnas Italia hanya butuh hasil imbang kontra Kroasia untuk lolos ke babak 16 besar Euro 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Marah-marah
Sky Sports Italia terus mengawasi Spalletti selama pertandingan Italia melawan Spanyol di Euro 2024. Momen penting dari rasa frustrasinya terekam di babak pertama, ketika ia meluapkan amarahnya terhadap Jorginho.
“Dia harus datang dan mewujudkannya, jika tidak maka akan terjadi tidak ada gunanya dia bermain”.
Pelatih Azzurri menarik gelandang berusia 32 tahun itu pada babak pertama dan menggantikannya dengan pemain AS Roma Bryan Cristante, sebuah pergantian pemain yang tidak menghasilkan perbaikan apa pun.
Advertisement
Pujian untuk Donnarumma
Sementara itu, penyerang Timnas Spanyol, Alvaro Morata mengungkapkan timnya seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol dalam kemenangan 1-0 atas Italia dala lanjutan fase grup Euro 2024.
Bagi Morata, kiper Italia Gianluigi Donnarumma adalah penjaga gawang terbaik di dunia.
Meski Spanyol mendominasi pertandingan di Gelsenkirchen. Laga itu akhirnya ditentukan oleh gol bunuh diri Riccardo Calafiori setelah sundulan Morata berhasil ditepis dan mengenai lutut sang bek.
“Tidak ada penyesalan, yang terpenting adalah menang dan kami senang karena Anda memiliki salah satu kiper terbaik di dunia. Kami melakukan beberapa kesalahan, tapi dia juga melakukan tiga atau empat penyelamatan kelas dunia. Saya benar-benar tidak berpikir dia akan melakukannya, tapi dia berhasil,” kata Morata kepada Sky Sport Italia.
Perubahan Gaya Bermain
Di bawah asuhan Luis de la Fuente, Spanyol menunjukkan perubahan gaya bermain yang signifikan dibandingkan era Luis Enrique. Tim ini lebih cepat dalam menggerakan dan mengarahkan bola dari satu pemain ke pemain lainnya. Hal itu berbeda dari gaya bermain tiki-taka yang lama.
“Kami punya lebih banyak alternatif, seiring datangnya pemain-pemain muda baru dan mereka bermain seperti berusia 30 tahun dengan segudang pengalaman. Kami adalah skuad yang lengkap sekarang dan kami juga melakukan tekanan tinggi,” jelas Morata.
Sumber: Football Italia
Advertisement