Bola.com, Jakarta - Kekalahan Italia atas Spanyol pada laga kedua babak penyisihan grup Piala Eropa 2024 membuat Azzurri hanya butuh satu poin untuk lolos ke babak 16 besar. Namun, apa yang bisa kita pelajari dari kekalahan menyakitkan mereka melawan La Roja?
Italia gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran di Gelsenkirchen pada Kamis malam dan bahkan pelatih Luciano Spalletti mengakui setelah peluit akhir bahwa Spanyol menyebabkan Azzurri lebih banyak masalah daripada yang ditunjukkan oleh hasil skor.
Baca Juga
Advertisement
Spalletti berharap untuk menunjukkan gaya permainan yang mirip dengan Spanyol. Akan tetapi, Azzurri tidak pernah benar-benar berbahaya, dan meskipun rencananya adalah menguasai bola dan bermain sepak bola menyerang, hasil di lapangan justru sebaliknya.
Italia bermain bertahan dan tidak mampu menekan tinggi atau menghadapi serangan balik La Roja. Rencana awalnya ambisius, mungkin terlalu berlebihan. Ini tidak berarti Italia harus bertahan saja, tetapi, seperti yang diakui Spalletti, ia mungkin memerlukan beberapa perubahan dan mengistirahatkan pemain untuk menghadapi intensitas Spanyol, sesuatu yang hanya dilakukan Italia sebagian pada 20 menit terakhir.
Nah, kali ini Bola.com mengulas tiga perubahan yang wajib dilakukan Italia agar bisa lolos dari Grup B Piala Eropa 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Maksimalkan Set-piece
Timnas Italia memiliki segudang pemain yang piawai dalam melakukan set-piece. Memaksimalkan skema ini, baik itu saat tendangan bebas maupun sepak pojok, wajib dilakukan.
Jorginho, Federico Dimarco, dan Nicolo Barella adalah tiga pemain yang jago set-piece. Bek tengah yang dimiliki Italia pun juga andal bola-bola udara, sehingga skema ini harus dimaksimalkan betul.
Advertisement
Coba Formasi Lain
Spalletti telah bereksperimen dengan sistem tiga bek dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini melawan Ekuador dan Venezuela, namun sulit untuk melihatnya melakukan peralihan permanen begitu dekat dengan turnamen.
Dengan mengingat hal tersebut, formasi 4-3-3 yang membuat mereka di sini terasa paling seimbang, memungkinkan mereka untuk memasukkan lebih banyak gelandang tengah ke dalam lapangan, yang merupakan area di mana Italia memiliki talenta paling banyak.
Azzurri akan berusaha mendominasi penguasaan bola dengan rata-rata menguasai 62,6% selama kualifikasi. Namun saat melawan Spanyol dan Albania, mereka lebih dari mampu meredam tekanan dan menggunakan gelandang mobile seperti Barella dan Davide Frattesi untuk melancarkan serangan balik.
Sat-set Cetak Gol Cepat
Nasib Timnas Italia masih berada di tangan mereka sendiri. Lolos atau tidak ke babak 16 Besar, Italia tidak perlu bergantung pada hasil tim lain jika menang lawan Kroasia.
Italia akan mendapat enam poin jika menang lawan Kroasia. Italia dipastikan finis posisi kedua klasemen karena poin maksimal yang didapat Albania adalah empat.
Namun, menang lawan Kroasia tidak akan mudah. Sebab, Luka Modric dan kolega dihadapkan pada situasi 'hidup dan mati'. Kroasia harus menang lawan Italia untuk menjaga peluang lolos 16 Besar.
Advertisement