Sukses


Nasib Apes Tuan Rumah sejak Euro 1996: Tak Ada yang Berhasil Juara

Bola.com, Surabaya - Perhelatan Euro 2024 sudah berjalan mulai 15 Juni lalu. Kini Euro 2024 sudah akan memasuki matchday ketiga. Tercatat sudah tiga tim yang telah memastikan tempat di babak 16 besar.

Timnas Jerman jadi tim pertama yang memastikan lolos ke fase knockout babak 16 besar.  Pada dua pertandingan awal, Timnas Jerman sukses mengalahkan Skotlandia 5-1 dan Hungaria dengan skor 2-0.

Diikuti Spanyol yang juga dua kali menang untuk melaju ke babak gugur. Portugal menyusul ke babak 16 besar berkat dua kemenangan beruntun dalam dua laga awal fase grup.

Tantangan besar ada di pundak Jerman. Setidaknya, mereka sedang mengincar dua kesuksesan, yakni mengangkat trofi Piala Eropa 2024 dan sukses menjadi tuan rumah.

Menariknya, tak banyak tim tuan rumah yang berhasil menjadi juara dalam 16 edisi sebelumnya sejak digelar pada 1960. Pengecualian terjadi pada Euro 2020 yang digelar di berbagai kota di Eropa pada 2021 lalu.

Hanya ada tiga tuan rumah yang sukses menjadi juara. Masing-masing adalah Spanyol (1964), Italia (1968), dan Prancis (1984). Selain itu, tak ada tim tuan rumah yang berhasil menang di kandang sendiri.

Hal ini tentu jadi catatan buat Jerman yang dibayangi oleh fakta tersebut. Terlebih, mereka sedang melakukan regenerasi pemain yang kebanyakan adalah pemain muda.

Sejumlah perubahan format tercipta dalam sejarah penyelenggaraan Euro. Mulai edisi 1996, jumlah kontestan menjadi 16 yang dibagi dalam empat grup. Angka itu bertambah jadi 24 mulai edisi 2016.

Bola.com telah merangkum hasil tim tuan rumah sejak Euro 1996 dengan menghadirkan sejumlah kejutan dalam perebutan juara. Simak ulasannya:

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

Euro 1996 (Inggris)

Kerap mengklaim sebagai negara asal sepak bola, Inggris akhirnya jadi tuan rumah Euro 1996. Status mereka sebagai tuan rumah diiringi dengan masa awal perubahan kompetisi domestik menjadi Premier League yang digadang kompetisi terbaik dunia.

Inggris mengawali turnamen ini cukup meyakinkan, yakni tak terkalahkan dalam tiga laga Grup A melawan Belanda, Skotlandia, dan Swiss. Memasuki perempat final, Inggris menang 4-2 atas Spanyol dalam babak adu penalti.

Sayangnya, Tiga Singa tumbang di semifinal saat berhadapan dengan Jerman. Duel itu berakhir 1-1 di waktu normal dan Jerman menang 6-5 dalam adu penalti. Pada akhirnya, Jerman jadi juara setelah mengalahkan Rep. Ceko di partai puncak dengan skor 2-1.

 

3 dari 8 halaman

Euro 2000 (Belgia-Belanda)

Edisi ini jadi kali pertama Euro diselenggarakan oleh dua negara tuan rumah. Saat itu, Belanda sudah termasuk tim kuat dunia, sedangkan Belgia masih belum menunjukkan eksistensinya.

Belgia gagal di melaju ke perempat final setelah hanya menghuni posisi ketiga Grup B. Sempat menang atas Swedia, tapi kemudian Belgia tumbang dua kali melawan Italia dan Turki.

Belanda sendiri sangat superior dengan selalu menang di Grup D melawan Prancis, Rep. Ceko, dan Denmark. Memasuki perempat final, Tim Oranye sukses pesta gol dengan kemenangan 6-1 atas Yugoslavia.

Namun, Belanda kalah di semifinal dari Italia setelah laga ditentukan lewat adu penalti. Italia sendiri masuk final, tapi gagal juara karena Prancis menang 2-1. Prancis sendiri sukses mengawinkan gelar setelah sebelumnya juara Piala Dunia 1998.

 

4 dari 8 halaman

Euro 2004 (Portugal)

Edisi 2004 jadi Euro yang penting bagi tuan rumah Portugal. Mereka mulai melahirkan generasi emas. Jangan lupa, ada Cristiano Ronaldo yang masih berusia 19 tahun saat itu dengan segala daya tariknya.

Portugal mengawali Euro 2004 dengan hasil tak mulus karena kalah 1-2 dari tim kuda hitam Yunani. Beruntung mereka kemudian sukses mengalahkan Rusia dan Spanyol yang akhirnya membuat Portugal berstatus juara Grup A.

Di perempat final, Portugal menumbang Inggris lewat babak adu penalti. Masuk semifinal, Ronaldo membawa Portugal mengalahkan Belanda. Portugal pun menembus partai final dan sudah di ambang juara.

Lawan mereka di final adalah Yunani, tim yang sejak awal turnamen memberi kejutan. Sayangnya, hasil akhirnya antiklimaks buat Portugal yang gagal balas dendam. Yunani menang 1-0 dan jadi juara di ajang ini.

 

5 dari 8 halaman

Euro 2008 (Austria-Swiss)

Lagi-lagi muncul dua negara yang berstatus sebagai tuan rumah Euro. Secara kualitas tim, Austria dan Swiss bukanlah tim kuat di Eropa. Hasilnya pun sudah diduga, keduanya tak bisa berbuat banyak di Euro 2004.

Austria harus puas dengan posisi ketiga Grup B setelah gagal menang melawan Kroasia, Jerman, dan Polandia. Segendang sepenarian, Swiss juga gagal lolos dari Grup A. Swiss sempat kalah Rep Ceko dan Turki meski akhirnya mengalahkan Portugal.

Euro 2008 ini melahirkan persaingan sengit antara Jerman melawan Spanyol di final. Kebetulan, keduanya berisikan materi pemain berkualitas. Spanyol akhirnya jadi juara berkat gol tunggal Fernando Torres dengan kemenangan 1-0 atas Jerman.

 

6 dari 8 halaman

Euro 2012 (Polandia-Ukraina)

Dua negara kembali jadi tuan rumah Euro 2012. Kali ini adalah Polandia dan Ukraina, tim yang tergolong bukan kekuatan utama di Eropa. Hasilnya sama, tak ada tuan rumah yang berhasil lolos dari fase grup.

Spanyol saat itu masih dalam momen puncak. Selain berstatus juara bertahan Euro, Tim Matador juga baru saja menjuarai Piala Dunia 2010. Generasi emas berisikan mayoritas pemain Barcelona dan Real Madrid ada di skuad Spanyol.

Di bawah arahan Vicente del Bosque, Spanyol sukses masuk final dan kali ini Italia jadi lawannya. Final Euro 2012 jadi salah pertandingan yang kurang menghasilkan duel seru karena Spanyol menang 4-0 atas Italia.

 

7 dari 8 halaman

Euro 2016 (Prancis)

Prancis sebelumnya tercatat dua kali jadi tuan rumah Euro. Mereka bahkan menggelar edisi perdana 1960, tapi gagal juara karena Uni Soviet yang memenangkannya. Berikutnya, Prancis menjuarai Euro 1984 saat jadi tuan rumah.

Status tuan rumah kembali didapat Prancis di Euro 2016 setelah 32 tahun. Kebetulan, presiden UEFA saat itu berasal dari Prancis, yakni Michel Platini. Ini jadi kali pertama perubahan format Euro diikuti 24 peserta dan fase gugur dimulai dengan 16 tim.

Berada di bawah arahan legenda Didier Deschamps, Prancis tak terkalahkan dalam tiga laga Grup A melawan Swiss, Albania, dan Rumania. Di 16 besar, Les Bleus dengan mudah menundukkan Rep. Irlandia.

Dua laga berikutnya juga semakin enteng. Menang 5-2 di perempat final atas Islandia dilanjutkan memasuki semifinal dengan unggul 2-0 atas Jerman yang berstatus juara Piala Dunia 2014. Prancis sudah dekat dengan juara.

Sayangnya, Euro 2016 jadi momennya Cristiano Ronaldo. Ya, Prancis kalah di hadapan pendukungnya sendiri dalam partai final dengan skor 0-1 melawan Portugal. Prancis pun merasakan apa yang dialami Portugal pada 12 tahun sebelumnya.

8 dari 8 halaman

Euro 2020 (Inggris)

Italia mengalahkan Inggris di final Euro 2020, menang adu penalti 3-2 setelah bermain imbang 1-1 di Wembley. Luke Shaw membuat tuan rumah unggul dalam waktu dua menit, tetapi Leonardo Bonucci membalasnya di babak kedua. Gianluigi Donnarumma kemudian menyelamatkan tendangan Jadon Sancho dan Bukayo Saka dalam adu penalti, sementara upaya Marcus Rashford membentur tiang.

Mengambil alih Italia setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Roberto Mancini memimpin Italia meraih kejayaan di Piala Eropa 2020. Final tersebut merupakan pertandingan tak terkalahkan ke-34 berturut-turut tim di bawah asuhan mantan penyerang Azzurri berusia 56 tahun itu.

 

Video Populer

Foto Populer