Bola.com, Jakarta - Kroasia hampir pasti gagal melaju jauh di Euro 2024, setelah hanya bermain imbang melawan Italia pada laga pamungksas Grup B. Bermain di Red Bull Arena, Leipzig, kedua tim berbagi angka 1-1, Selasa (25/6/2024) dini hari WIB.
Italia kecolongan gol kapten Kroasia, Luka Modric menit ke-55. Namun Mattia Zacagni menjadi pahlawan Italia setelah mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Tepatnya pada menit ke-98 atau di masa injury time. Hasil ini membuat Italia menemani Spanyol untuk lolos ke babak 16 besar.
Baca Juga
Soal Selebrasi Gol Berlebihan Zaniolo: Tak Hanya Gasperini, Pelatih Timnas Italia Sudah Lebih Dulu Beri Teguran
Namanya Masuk Bursa Kandidat Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Alessandro Del Piero Buka Suara
Setelah Dipecat Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini Mengaku Menyesal Mundur dari Timnas Italia
Advertisement
Sebab di pertandingan lain Spanyol mengalahkan Albania 1-0 lewat gol Ferran Torres. Tim Matador memjadi juara Grup B, sementara Italia lolos sebagai tim runner-up grup. Adapun Kroasia ada di peringkat ketiga dan kecil kemungkinan lolos lewat jalur peringkat ketiga terbaik karena baru mengemas dua angka.
Kapten tim Kroasia, Luka Modric sangat terpukul melihat timnya gagal mengalahkan Italia padahal punya banyak peluang. Selain unggul lebih dulu, tim Vatreni bisa saja memperbesar keunggulan andai eksekusi penalti Luka Modric yang digagalkan Gianluigi Donnarumma.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehabisan Kata-kata
Luka Modric menjawab pertanyaan awak media usai kegagalan Kroasia mengalahkan Italia. Ia mengaku sulit menjelaskannya setelah kemenangan di depan mata sirna.
Gelandang veteran Kroasia, Luka Modric belum habis meski sudah berusia tidak muda lagi. Ia menorehkan rekor sebagai pencetak gol tertua di ajang Piala Eropa.
Pada usia 38 tahun 289 hari, Luka Modric menjadi pemain tertua yang pernah mencetak gol di putaran final Piala Eropa.
“Saya tidak tahu harus berkata apa kepada Anda, sepak bola terkadang kejam,” kata Modric dikutip dari BBC.
Advertisement
Ingin Terus Bermain
Luka Modric juga membeberkan soal rencana masa depannya. Kontraknya di Real Madrid habis pada musim panas ini. Sementara Kroasia kemungkinan besar angkat koper dari Euro 2024.
Namun demikian, ia masih punya tekad kuat untuk selalu bermain di lapangan hijau. “Saya ingin terus bermain selamanya, tapi mungkin ada saatnya saya harus gantung sepatu,” katanya.
“Saya akan terus bermain, saya tidak tahu berapa lama lagi," tegas Modric.
Kecewa Berat
Sementara itu, pelatih Kroasia, Zlatko Dalic berbagi rasa sakit dan kecewa atas kegagalan Kroasia kali ini.
Timnya tampil buruk melawan Spanyol, namun kebobolan pada menit ke-95 saat menyamakan kedudukan melawan Albania di pertandingan kedua Grup B, sebelum pukulan terakhir ini. Sang pelatih juga mengkritik soal waktu tambahan delapan menit kontra Italia.
"Sungguh menyakitkan. Ini masih akan terasa sakit dalam beberapa hari dan bulan mendatang," ujar Dalic.
"Itu tidak masuk akal, tidak terlalu banyak break dalam permainan, tidak terlalu banyak pelanggaran untuk membenarkan hal itu."
Sumber: BBC
Advertisement