Bola.com, Jakarta - Manajer Portugal Roberto Martinez memuji ketangguhan Ronaldo untuk kembali mengambil penalti dalam adu penalti setelah gagal di perpanjangan waktu.
Cristiano Ronaldo berkesempatan untuk mengklaim tempat di perempat final bagi negaranya tanpa perlu drama adu penalti. Mantan bintang Real Madrid itu maju ke titik penalti di babak tambahan, tetapi Jan Oblak menggagalkannya.
Advertisement
Cristiano Ronaldo menitikkan air mata setelah menyia-nyiakan peluang emas untuk memastikan langkah ke delapan besar, namun ia tersenyum setelahnya ketika Diogo Costa melakukan penyelamatan gemilang atas penalti lawan untuk membawa Portugal lolos.
Ronaldo masih menanti gol pertamanya di Euro 2024 yang merupakan Piala Eropa keenamnya, tetapi akan diberi kesempatan lain untuk mematahkan harapan itu dan melangkah lebih dekat ke hadiah utama saat Portugal menghadapi Prancis di perempat final pada hari Jumat.
Adapun Prancis melaju ke perempat final setelah menang dramatis atas Belgia. Gol bunuh diri Jan Vertonghen saat memotong tembakan Randal Kolo Muani malah bersarang di gawangnya sendiri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cuek
Roberto Martinez memuji ketangguhan Ronaldo untuk kembali mengambil penalti dalam adu penalti setelah gagal di perpanjangan waktu. Menurutnya, kemauan CR7 untuk kembali mengambil penalti adalah bukti mentalitasnya.
"Dia adalah teladan bagi kami. Emosi tersebut luar biasa karena dia telah memenangkan segalanya dan mengalami segalanya."
“Dia tidak perlu terlalu peduli dan itulah mengapa saya berterima kasih padanya karena dia apa adanya, peduli pada grup, menjadi seseorang setelah gagal mengeksekusi penalti, dan menjadi penendang penalti pertama (dalam adu penalti) .
“Saya yakin dia harus menjadi penendang penalti pertama dan menunjukkan kepada kami jalan menuju kemenangan.”
Advertisement
Enggan Menyerah
Pemain berusia 39 tahun itu menegaskan bahwa ia tidak akan pernah malu untuk mengambil penalti lagi, karena ia tidak suka menyerah saat ditantang, tetapi ia pernah berkata tentang naik turunnya emosi saat melawan Slovenia.
"Bahkan orang terkuat pun pernah mengalami hari-hari buruk. Saya berada di titik terendah ketika tim sangat membutuhkan saya. Saya akan selalu memberikan yang terbaik untuk seragam ini, entah saya gagal atau tidak, tetapi Anda harus bertanggung jawab."
"Saya tidak pernah takut menghadapi berbagai hal secara langsung. Terkadang saya melakukan hal yang benar, terkadang tidak, tetapi menyerah adalah sesuatu yang tidak akan pernah Anda dengar dari saya."
Liputan Eksklusif Euro 2024
Advertisement