Bola.com, Frankfurt - Portugal melaju ke babak perempat final Euro 2024, setelah susah payah menyingkirkan Slovenia di babak 16 besar. Selecao das Quinas menang lewat adu penalti 3-0 (0-0).
Sosok Cristiano Ronaldo kembali mendapat sasaran kritik. Sang pemain sudah sangat sering tampil di setiap pertandingan Portugal di Euro sejauh ini.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih Portugal, Roberto Martinez dianggap selalu menahan kritik karena tetap mempertahankan sang penyerang, yang masih memiliki pengaruh besar.
Cristiano Ronaldo selalu bermain dan menjadi starter dalam empat laga Portugal di Euro 2024. Dari caps yang dimilikinya, pemain Al-Nassr itu belum mencetak satu gol pun.
Ia hampir saja pecah telur ketika mengeksekusi penalti ke gawang Slovenia, namun bola sepakannya digagalkan Jan Oblak. Adapun satu golnya di babak tos-tosan atau saat adu penalti tidak bisa dihitung.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apa Tak Ada Pemain Lain?
Mantan pemain Inggris yang kini menjadi komentator di sepak bola Eropa, Chris Sutton memberikan penilain terhadap Roberto Martinez sebagai juru taktik Portugal di Euro 2024. Terutama mengenai keberadaan Cristiano Ronaldo.
Penyerang berusia 39 tahun ini terus memimpin lini depan negaranya sepanjang turnamen saat mereka mempersiapkan pertandingan delapan besar melawan Prancis. Ronaldo telah menjadi pemain utama Portugal selama dua dekade terakhir, namun saat ini ia tidak berada pada level seperti dulu.
Sutton memberikan contoh performa jeblok Ronaldo ketika ditarik keluar saat kalah dari Georgia di fase grup. Kemudian kegagalan menjalankan tugas eksekusi penalti di perpanjangan waktu melawan Slovenia.
Advertisement
Takut Pada Ronaldo?
Menurut Chris Sutton, Roberto Martinez seperti tidak punya pemain lain yang lebih bisa memberi kontribusi, padahal ada banyak pilihan yang tersedia, namun tetap memilih untuk tetap menggunakan Ronaldo.
"Tapi sungguh, saya terkejut melihat Roberto Martinez, seperti seseorang yang kurang memiliki tulang punggung. Dia hampir tampak takut untuk mengeluarkan Ronaldo, padahal ia adalah manajer dan punya tanggung jawab yang besar," ungkap Sutton kepada Daily Mail via Mirror.
"Pada akhirnya, seorang manajer harus menyadari ketika seorang pemain tidak memberikan manfaat bagi tim, tidak peduli siapa itu. Anda harus cukup berani untuk membuat keputusan sulit tanpa mengkhawatirkan siapa yang akan membuat Anda kecewa," lanjut eks pemain Chelsea.
Egois
Cristiano Ronaldo belum pernah mencetak gol di Euro 2024 yang merupakan yang keenam dalam karirnya. Dia memang memegang rekor gol terbanyak sepanjang masa di ajang Piala Eropa, namun sejauh ini ia kesulitan memenuhi harapan publik Portugal.
Seperti saat Portugal melewati Slovenia, harus menempuh adu penalti setelah 120 menit tanpa gol. Sutton mengklaim Ronaldo menampilkan penampilan yang diselimuti keegoisan, dan semakin memalukan setiap kali dia gagal melakukan tendangan bebas sementara Bruno Fernandes hanya diam saja.
“Secara keseluruhan dia lebih menjadi penghalang bagi tim daripada bantuan, dan hal itu dimungkinkan oleh boneka Martinez,” tegas Sutton.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, mantan manajer Fernando Santos pernah mencadangkan Ronaldo untuk pertandingan babak 16 besar dengan penggantinya, Goncalo Ramos, hingga berhasil mencetak hattrick ke gawang Swiss.
Sumber: Mirror
Advertisement