Bola.com, Jakarta Cristiano Ronaldo menangis tersedu-sedu setelah gagal mengeksekusi penalti saat Portugal menang dramatis di babak 16 besar melawan Slovenia.
Psikolog olahraga, Paul McVeigh, menjelaskan kesedihan Cristiano Ronaldo di Euro 2024 dan alasan mengapa kapten Portugal itu merespons dengan penuh perasaan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut McVeigh, Ronaldo sangat ingin memenangkan Euro untuk kedua kalinya. Tetapi sejauh ini dia gagal mencetak gol di turnamen internasional terakhirnya.
Peluang terbaiknya datang tapi ditepis kiper Slovenia, Jan Oblak pada perpanjangan waktu. CR7 meneteskan air mata sambil menatap ibunya yang emosional selama jeda istirahat.
Cristiano Ronaldo berterima kasih kepada kipernya sendiri, Diogo Costa, karena melakukan penyelamatan satu lawan satu yang luar biasa di bara api sebelum adu penalti.
Costa kemudian dengan luar biasa menyelamatkan tiga tendangan penalti dalam adu penalti. RonaldO menebus kesalahannya dengan mencetak penalti keduanya pada malam dramatis di Frankfurt.
“Pada akhirnya, dia adalah manusia,” kata McVeigh kepada Mirror.
“Dia membuat kesalahan, sama seperti dia tampil luar biasa dan fenomenal. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dia punya paket lengkap. Bakat, fisik, dan pengalaman," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Euro 2024: Tak Malu Keluarkan Isi Hati
Mantan striker Norwich dan Tottenham itu menghadapi Ronaldo selama 14 tahun berkarier di sepak bola.
"Jadi, Anda menggabungkan semua itu menjadi seorang pria yang sudah begitu hebat dalam waktu yang lama ke dalam tim yang terdiri dari pemain-pemain luar biasa di sekelilingnya dan cepat atau lambat, dia akan mencetak gol. Saya tidak akan terkejut jika dia mencetak hattrick di pertandingan berikutnya, hanya karena dia masih berbahaya," katanya.
Aspek yang paling banyak dibicarakan ialah, setelah menjadi starter di keempat pertandingan Portugal, CR7 begitu terbawa perasaan.
Advertisement
Manusia Biasa
Menurut dia, penderitaan, kegembiraan dan frustrasi telah terlihat sepenuhnya, tidak lebih dari ketika Ronaldo menangis di babak pertama dan perpanjangan waktu pada hari Selasa.
Kritikus mengecam perilaku Ronaldo sebagai hal yang memalukan, menyedihkan, dan kekanak-kanakan. Namun, pendapat McVeigh berbeda. Menurut dia, Ronaldo tidak pernah takut menunjukkan emosinya, tidak seperti kebanyakan pesepakbola elit.
"Saya tidak terlalu terkejut karena sudah sering melihatnya selama bertahun-tahun bahwa dia sangat bersemangat, mungkin lebih dari Harry Kane," katanya.
Sumber: Mirror