Bola.com, Dortmund - Kesuksesan Inggris menjegal Swiss pada babak perempat final Euro 2024 menyisakan sederet kisah menarik. Salah satunya yakni peran kunci ahli pernapasan di balik lima eksekusi penalti sempurna yang mengantarkan mereka ke babak semifinal.
Kemenangan dramatis yang diraih Timnas Inggris atas Swiss lewat drama adu penalti ini sempat mengarahkan lampu sorot kepada sang kiper, Jordan Pickford. Kiper Everton itu terlihat menggenggam botol minum yang berisi contekan.
Advertisement
Pickford memang hanya berhasil menepis satu eksekutor Swiss, yakni Manuel Akanji, yang menjadi penendang pertama. Tiga algojo Swiss lainnya memang gagal dihalau, tetapi contekan ini memperlihatkan jika Pickford memiliki kesiapan penuh untuk menghadapi adu penalti.
Selain sekelumit cerita di balik botol minum itu, ternyata ada peran kunci seorang ahli pernapasan di balik kesuksesan Timnas Inggris melenggang ke semifinal. Sosok ini cukup sentral untuk membantu lima eksekutor penalti The Three Lions menuntaskan tugasnya dengan sempurna.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peran Spesialis Pernapasan
Kenangan buruk yang melekat di ingatan Gareth Southgate tampaknya tak akan pernah hilang. Kegagalannya mengeksekusi penalti saat memperkuat Inggris pada Euro 1996 masih terekam jelas di memorinya.
Ketika itu, The Three Lions harus tersingkir dari Jerman karena ia gagal mengeksekusi tendangan penalti penting. Sejak ditunjuk sebagai manajer Timnas Inggris pada 2016, Southgate telah bekerja keras agar anak asuhnya tak akan mengulangi kekecewaan serupa.
Southgate telah melakukan banyak hal, termasuk menyiapkan psikolog olahraga dan analis tim. Satu senjata rahasia lainnya yang disiapkan eks pelatih Middlesbrough ini ialah menambahkan ahli pernapasan untuk membantu peluang timnya di Euro.
Spesialis pernapasan sekaligus pembawa acara Radio 1, Stuart Sandeman, kini hadir untuk membantu Jude Belingham dan kawan-kawan memiliki satu keunggulan khusus selama mengarungi Euro 2024.
Advertisement
Lebih Tenang dan Pede
Dalam momen adu penalti itu, para algojo yang telah ditunjuk Southgate untuk menjadi eksekutor terlihat tenang di tengah situasi penuh tekanan. Padahal, di tribune penonton hingga jutaan orang yang menyaksikan dari layar kaca, sudah dibuat deg-degan selama 120 menit.
Lima algojo itu, Cole Palmer, Bukayo Saka, Jude Bellingham, Ivan Toney, hingga Tren Alexander-Arnold, semuanya memperlihatkan kepercayaan diri yang tinggi. Mereka sangat yakin ketika melangkahkan kakinya.
Kelima eksekutor ini memperlihatkan satu gerak tubuh yang identik: mereka mengambil napas dalam-dalam sesaat sebelum melepaskan sepakan dari titik 12 pas. Hasilnya, seluruh eksekusi itu gagal dihalau kiper Swiss, Yann Sommer.
Teknik Pernapasan
Bek Manchester United, Luke Shaw, sempat membeberkan peran penting Declan Rice di skuad Inggris. Declan selalu mengingatkan rekan-rekannya mengenai teknik pernapasan yang telah mereka pelajarai selama ini.
“Declan adalah pembicara kami. Dia menenangkan semua orang dan menyuruh mereka untuk melakukan teknik pernapasan dan itu sangat diperlukan,” kata Luke Shaw seperti dikutip dari Mirror.
Teknik pernapasan ternyata ini punya efek penting bagi anak asuh Gareth Southgate. Saat mengadakan sesi pernapasan dengan tim seusai laga kontra Slovakia, Sandeman menyebut fungsi dari teknik ini.
Bernapas dalam-dalam pada momen penuh tekanan tinggi akan membuat otot dan pikiran diatur ulang. Sehingga, ketika saatnya tiba untuk kembali aktif, pemain dapat melakukan yang terbaik.
“Tidak ada indikasi yang lebih besar tentang hubungan kuat antara pernapasan dan performa ketimbang Inggris itu sendiri, termasuk latihan pernapasan untuk membantu pemulihan tim di Euro 2024. Saya meras rendah hati karena mereka memilih saya untuk sesi ini,” ujarnya.
Sumber: Mirror
Advertisement