Bola.com, Jakarta - Ada pemandangan menarik pada drama adu penalti antara Inggris versus Swiss pada perempat final Piala Eropa 2024. Psikolog olahraga, Geir Jordet, mengapresasi 'ritual' khusus tersebut.
Geir Jordet melihat setiap eksekutor penalti Inggris selalu dihampiri oleh rekan setimnya dan menyambutnya ke pemain lainnya. Meski mungkin banyak orang beranggapan tidak memberikan banyak pengaruh secara langsung, Jordet punya pandangan lain.
Advertisement
Meskipun banyak yang percaya bahwa hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tim asuhan Gareth Southgate memiliki kemampuan kolektif yang lebih baik, tekanan dari adu penalti adalah sesuatu yang membuat beberapa pemain top negara itu retak.
Dalam rekaman yang dibagikan psikolog olahraga Geir Jordet di media sosial, terlihat bek Manchester City John Stones bertemu Bukayo Saka setelah dia mengambil penalti saat adu penalti.
Pemain sayap bintang Arsenal ini mampu melakukan konversi, memperbesar keunggulan Inggris namun yang lebih penting melatih beberapa kemampuannya sejak ia absen melawan Italia tiga tahun lalu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sebagai Bentuk Persatuan
Seperti yang dijelaskan oleh Jordet, strategi seperti ini semakin sering dijumpai dalam adu penalti, dan bukan hanya Inggris saja yang melakukan pendekatan ini.
"Inovasi adu penalti Inggris (sejak 2021) adalah penggunaan psikologi sosial mereka yang disengaja, terstruktur dan fungsional. Di sini, Saka disambut oleh John Stones setelah penaltinya, untuk kemudian menyambutnya kembali ke tim."
Masuk akal bahwa mungkin ini hanya dilakukan kepada Saka, mengingat ia pernah gagal pada Euro 2020. Namun kenyataannya, setiap penendang penalti Inggris juga mendapatkan perlakuan yang sama.
Kyle Walker terlihat bertemu Palmer, Luke Shaw bertemu Bellingham dan Declan Rice melangkah maju ke Toney. Satu-satunya pemain yang tidak memiliki ini adalah Trent Alexander-Arnold, ya itupun karena sebagai penendang terakhir.
"Saya berasumsi teman ini juga akan mendukung pengambil penalti yang ditugaskan jika dia gagal. Hal ini sangat kurang pada tahun 2021, ketika Rashford berjalan sejauh 50 m sendirian setelah tembakannya gagal, sambil menghadap rekan satu timnya dalam formasi yang saling bertautan seolah-olah tidak ada komunikasi, tidak ada persatuan."
Advertisement
Jadwal Belanda Vs Inggris
Belanda vs Inggris
- Stadion: Signal Iduna Park/BVB Stadion Dortmund
- Hari, tanggal: Kamis, 11 Juli 2024
- Jam: 02.00 WIB
- Siaran langsung: RCTI
- Live streaming: Vision+