Bola.com, Sofia - "Bulgaria bukan tim raksasa, tak juga tim unggulan. Hal itu membuat kami sangat sulit untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Pranci lebih berpeluang, begitu juga dengan kans pertarungan kami,".
Kalimay tersebut telontar dari mulut Petar Hubchev, Jumat (6/10/2017). ESPN merilis, komentar sang pelatih Timnas Bulgaria tersebut menjadi sinyal bahaya bagi Prancis kala kedua negara bersua pada laga lanjutan Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, Sabtu (7/10/2017) atau Minggu (8/10/2017) di Vasil Levski National Stadium, Sofia.
Advertisement
Beberapa media menyebut, ucapan Petar Hubchev menjadi bentuk representasi sikap rendah diri sang tuan rumah. Kondisi tersebut memberi angin bagi Prancis. Sayang, hal itu hanya sebatas komentar sebelum pertandingan.
Pada praktiknya, Bulgaria bakal memberi ancaman besar bagi Les Bleus. Gelandang Georgi Kostadinov memastikan, sang arsitek tim hanya ingin memberi semangat kepada anak asuhnya agar tampil lebih dari 100 persen.
"Kami memiliki kesempatan lolos, tentu dengan menghantam Prancis. Spirit tim sangat tinggi, dan itu membuat kami mengirim bahaya ke Prancis. Silakan datang, dan kami akan melanjutkan pesta sebelum satu laga terakhir di markas Luksemburg," tegas Kostadinov.
Pada laga yang bakal dipimpin wasit asal Spanyol, Antonio Mateu Lahoz, tersebut, Bulgaria bakal tampil dengan kekuatan terbaik. Komposisi pemain yang telah memberi 12 angka bakal memberi teror bagi tim tamu.
"Kami memiliki tradisi bermain sangat serius. Kami ingin menjaga konsentrasi setiap menit. Saya yakin pasukanku akan mendapatkan sesuatu yang besar jika fokus. Saya senang kondisi tersebut sepertinya bakal terjadi pada dua laga terakhir," tutur Petar Hubchev.
Sayang, Bulgaria kehilangan dua pemain andalan, yakni bomber Ivelin Popov dan Ivaylo Chochev. :Kami tahu sejak awal tak ada Popov dan Chochev. Saya sudah mendapatkan penggantinya, dan selebihnya kami akan menurunkan pemain terbaik," ungkap Petar Hubchev.
Komentar Petar Hubchev sekaligus mengirim sinyal bahaya bagi Timnas Prancis. Bulgaria bakal mengandalkan duo Georgi Kostadinov dan Spas Delev. Situasi terkini membuat Prancis tak boleh lengah.
Melawat ke markas Bulgaria, Tim Ayam Jantan tak akan diperkuat lima pemain andalan, tiga di antaranya dari sektor belakang. Tiga bek yang 'menghilang' adalah Layvin Kurzawa, Laurent Koscielny dan Benjamin Mendy.
Kondisi tersebut membuat Prancis bakal bekerja keras guna menghadapi barisan agresor tuan rumah. Tak hanya itu, Pelatih Prancis, Didier Deschamps memiliki tekanan besar, meski eks penggawa Juventus tersebut mengaku dalam kondisi nyaman.
"Saya ingin berkosentrasi pada setiap pertandingan, dan itu tak memberiku tekanan besar karena segalanya berjalan seperti biasa. Bulgaria lawan yang harus kami waspadai, namun kami punya modal bagus pada pertemuan pertama." kata Deschamps.
Pada perjumpaan pertama, Prancis menggulung Bulgaria dengan skor 4-1. Kala itu, empat gol Prancis lahir via Kevin Gameiro (23', 59'), Dimitri Payet (26') dan Antoine Griezmann (38'). Bulgaria sempat unggul pada menit ke-6 melalui penalti Mihail Aleksandrov.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kunci Prancis
Menurut Deschamps, kreasi dan konsisten dalam menekan menjadi modal bagi Prancis jika ingin menuai tiga angka. Sayang, kekuatan Prancis kembali berkurang setelah dua pemain muda termahal di dunia, Paul Pogba dan Ousmane Dembele, tak bisa bermain.
Dua pemain asal Manchester United dan Barcelona tersebut gagal terbang ke Sofia karena masuk ruang perawatan. Tanpa Pogba dan Dembele, Prancis sudah memilih Dimitri Payet dan Florian Thauvin.
Beberapa media di Prancis menyebut, situasi terkini timnas mereka membuat publik khawatir. Tak heran jika Deschamps bakal menurunkan formasi menyerang. Pada lini depan, kombinasi para pemain yang dipanggil memberi gambaran tersebut.
Deschamps memanggil Antoine Griezmann, Olivier Giroud, Dimitri Payet, Kingsley Coman, Alexandre Lacazette,Kylian Mbappe dan Florian Thauvin. Seluruh pemain tersebut memiliki tipikal tukang gedor, dan dapat bergerak dari semua sisi, kecualo Olivier Giroud dan Alexandre Lacazette. Dua nama terakhir lebih berperan sebagai target man.
Menyerang dan menang menjadi kewajiban Prancis. Maklum, posisi mereka di klasemen sementara Grup A belum aman sebagai modal ke Rusia 2018. Saat ini Prancis berada di puncak dengan raihan 17 angka.
Posisi mereka masih belum nyaman karena masih ada tiga kandidat yang bisa lolos langsung sebagai juara grup. Swedia, Belanda dan Bulgaria menjadi pesaing Les Bleus. Swedia bermodal 16 angka, Belanda (13) dan Bulgaria (12).
Situasi tersebut membuat Prancis tak bisa berleha-leha. Apalagi pada laga terakhir Grup A, Prancis bakal bersua Belarusia, sementara Bulgaria bertandang ke markas tim lemah, Luksemburg.
Kini, publik Prancis bakal menunggu resep Didier Deschamps agar bisa keluar dari kondisi belum aman tersebut. Syaratnya, mereka wajib menang pada dua laga terakhir, termasuk versus Bulgaria. Pada sisi lain, ancaman Bulgaria bukan isapan jempol semata.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement