Jakarta Legenda Chelsea Frank Lampard meyakini skuat timnas Inggris yang sekarang ini bisa membawa pulang trofi juara Piala Dunia 2018.
Inggris selalu memiliki catatan buruk jika berkompetisi di level internasional. Mereka tak pernah bisa juara.
Baca Juga
Advertisement
Mereka memang pernah jadi juara dunia sekali. Itu pun terjadi pada tahun 1966 silam.
Padahal Inggris sebelumnya pernah memiliki generasi pemain top macam Rio Ferdinand, Lampard, Wayne Rooney, David Beckham, John Terry hingga Steven Gerrard. Sekarang di skuat The Three Lions, hampir tak ada pemain yang levelnya seperti para legenda itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melangkah Jauh
Sekarang timnas Inggris memakai formasi yang tak umum, 3-5-2, di bawah asuhan Gareth Southgate. Dengan formasi itu mereka bisa menyerang dengan lebih ganas.
Taktik itu terbukti cukup ampuh sejauh ini di Rusia. Meski sempat kesulitan lawan Tunisia dan menang cuma 2-1, di laga lawan Panama The Three Lions meledak dengan menang telak 6-1. Lampard pun yakin mereka bisa juara kali ini.
“Saya pikir kita bisa melangkan jauh, saya benar-benar meyakininya. Saya tidak mengerti mengapa kita harus berpikiran negatif untuk mulai mengatakan 'oh kita harus mencapai perempat final,'" serunya pada BBC.
“Saya pikir tim telah menunjukkannya dalam penampilan mereka - dan ini bukan saya terlalu terburu-buru - hanya melihat bakat dalam skuat kami dan cara mereka bermain, mengapa kita harus mencoret nama kami sendiri?"
Advertisement
Pujian Untuk Southgate
Seperti yang disebut sebelumnya, Southgate membuat perubahan pada formasi tim. Padahal di era-era manajer sebelumnya, timnas Inggris selalu memakai formasi empat bek.
Pergantian taktik ini pun dipuji Lampard. Ia menilai Southgate bisa membuat permainan Harry Kane cs jadi lebih cair dan mengalir.
“Saya pikir pujian besar untuk Gareth Southgate di sana karena ia begitu cair dengan sistem permainannya, ia mengubah filosofi tim selama dua tahun terakhir ke cara mereka bermain," tuturnya.
“Kami punya lebih banyak pilihan saat kami bermain bola sekarang karena kami tidak memainkan 4-4-2 yang sangat mendasar, yang kami mainkan selama bertahun-tahun."
Â
Sumber: Bola.net