Bola.com, Jakarta Legenda Argentina, Diego Maradona tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah menyaksikan tim kebanggaan negaranya dipermalukan Prancis dengan skor 3-4 di 16 besar Piala Dunia 2018 Rusia, Sabtu (30/6) lalu.
Ada banyak kesalahan dalam skuat Argentina yang dilihat Maradona, tetapi salah satu yang paling jelas adalah permainan buruk barisan pertahanan. Contohnya adalah kesalahan Marcos Rojo saat melanggar Kylian Mbappe yang berujung pada gol pertama Prancis.
Advertisement
Kala itu Mbappe berlari dengan cepat, membawa bola seorang diri dari daerah permainan Prancis. Rojo yang kalah cepat tak punya pilihan selain menjatuhkan Mbappe, yang sayangnya di kotak penalti
Prancis Singkirkan Argentina
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rojo yang Ceroboh
Maradona pun turut memuji Mbappe. Dia menilai pemain PSG itu seperti legenda Argentina, Claudio Caniggia di masa mudanya. Hal ini berkaca pada permainan cepat Mbappe saat membawa bola.
"Argentina berusaha menyerang Prancis dan membuat kesalahan dengan memberikan ruang untuk Mbappe, yang seperti Caniggia di masa mudanya," ujar Maradona di fourfourtwo.
"Rojo membiarkan dia memasuki area krusial dan harus menjatuhkannya. Itu bukanlah hal yang pantas dilakukan pemain timnas."
"Dia harus langsung menahan tubuh dan menjatuhkan Mbappe sebelum dia mengontrol bola," imbuhnya.
Advertisement
Argentina Tak Tahu Cara Menyerang
Lebih lanjut, menyoal gaya bermain Argentina, Maradona tak bisa banyak berkomentar. Dia mengakui Argentina tidak memiliki gaya bermain yang jelas, dan begitu lawan mengisolasi Lionel Messi, saat itu juga permainan Argentina berakhir.
"Kami tidak tahu cara menyerang, kami tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menguasai bola. Prancis berbeda: mereka memiliki serangan balik, variasi, mereka punya opsi di kanan dan di kiri."
"Saya melihat Messi sangat terisolasi, jauh dari kotak penalti. Saya berkata jika dia bermain sebagai pemain nomor sembilan maka dia harus mencari bola, menyambungkan permainan, merancang gol dan mencetak gol," tandasnya.