Jakarta Brasil vs Belgia akan menjadi laga kedua perempat final Piala Dunia 2018 Rusia, Sabtu (7/7) pukul 01.00 dini hari WIB nanti. Laga ini diperkirakan akan menyuguhkan salah satu duel terbaik di Piala Dunia, kedua tim memiliki kekuatan yang nyaris setara.
Baik Brasil maupun Belgia memiliki pemain-pemain yang memiliki kemampuan olah bola tinggi. Brasil punya Neymar, Belgia ada Eden Hazard. Brasil mengandalkan Philippe Coutinho, Belgia bertumpu pada Kevin De bruyne.
Baca Juga
Advertisement
Namun pelatih Belgia, Roberto Martinez menegaskan pertandingan itu bukanlah duel tiap individu, melainkan pertarungan dua tim tangguh. Dia pun percaya kedua tim akan bermain terbuka dan saling menyerang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penguasaan Bola
Martinez tak segan mengakui Brasil sebagai tim kuat yang terus membuktikan kualitasnya di empat laga terakhir. Karenanya dia percaya yang akan jadi pemenang adalah tim yang bisa memanfaatkan penguasaan bola dengan baik.
"Kami sangat respek kepada Brasil dan Tite, pekerjaan yang sudah mereka perbuat. Pertandingan bukanlah untuk pelatih, tetapi untuk para pemain, anda harus membantu pemain menjadi diri mereka sendiri di lapangan," ujar Martinez dikutip dari fourfourtwo.
"Kami menantikan laga itu. Talenta individu adalah senjata kuat bagi kedua tim, kami bergantung pada duel satu lawan saya, mencoba mencetak gol, sepak bola terbuka."
Advertisement
Bukan soal Bertahan
Lebih lanjut, Martinez juga menilai kedua tim tak terlalu baik saat bertahan. Karenanya dia percaya laga ini akan ditentukan dengan efektivitas serangan kedua tim.
"Kami bukanlah tim yang kuat saat bertahan. Anda harus memiliki pertahanan kuat tetapi kami bergantung pada penguasaan bola, sama halnya dengan Brasil."
"Dengan segala hermat, anda hanya akan melihat respek Belgia pada Brasil untuk apa yang sudah diraih Tite bersama timnya," sambungnya.
Duel Satu Lawan Satu
Terakhir, dia percaya timnya juga harus mencari cara mengatasi Neymar. Meski sepak bola adalah permainan tim, tetapi ancaman Neymar tetaplah patut dipertimbangkan.
"Dalam hal ini, Neymar adalah eksponen (duel satu lawan satu), sepak bola berteknik tinggi yang jadi penentu duel satu lawan satu."
"Kami harus menyadari itu, membuatnya tak berkutik dan membiarkan pemain kami memiliki peran lebih besar di pertandingan," tutupnya.
Â
Sumber: Bola.net
Advertisement