Sukses


    Membedah Kekuatan Inti 4 Semifinalis Piala Dunia 2018

    Jakarta Piala Dunia 2018 sudah mencapai babak semifinal dan hanya tinggal empat tim yang tersisa.

    Prancis vs Belgia, Kroasia vs Inggris. Siapa di antara mereka yang akan tampil di partai final 15 Juli nanti?

    Masing-masing tim punya peluang untuk lolos ke partai pemungkas. Mereka memiliki apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.

    Masing-masing tim punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keunggulan itulah yang turut membawa mereka melangkah sejauh ini.

    Apa kekuatan inti masing-masing semifinalis? Simak penjelasannya seperti dilansir oleh FIFA.com berikut ini.

    Sahabat Bola.com bisa menyaksikan langsung laga seru ini, dengan sensasi dan nuansa istimewa SKy Garden dan layar ala bioskop, dalam event Nonton Bareng Gratis di Novotel Tangerang. Sampai jumpa di Novotel Tangerang, Sahabat Bola.com!

    Jadwal Semifinal

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 5 halaman

    Prancis: Fleksibilitas

    Pelatih Didier Deschamps sempat dikritik, karena tim Prancis ini dinilai seolah memiliki seribu wajah dan tak punya identitas pasti. Namun hal itu justru menjadi atribut yang vital.

    Bermain cukup efisien selama babak penyisihan grup, Les Bleus tampil spektakuler ketika mengalahkan Argentina 4-3 di babak 16 besar, lalu solid sekaligus efisien kala menjinakkan Uruguay 2-0 di perempat final. Apakah itu tiga tim Prancis yang berbeda? Tidak. Itu tim yang sama, tapi dengan taktik yang berbeda.

    Fleksibilitas. Prancis tahu bagaimana menyesuaikan gaya permainan dengan lawan yang mereka hadapi. Itu merupakan kemampuan yang langka dan sangat berharga.

    Prancis bisa turun dengan skema 4-3-3 di satu laga, kemudian berubah jadi 4-2-3-1 di laga berikutnya. Di saat yang sama, Deschamps bisa memutuskan apakah dia akan memanfaatkan postur Olivier Giroud atau kecepatan Kylian Mbappe untuk merusak pertahanan lawan.

    Di Piala Dunia ini sudah tak ada lagi yang namanya tim lemah. Raksasa-raksasa seperti Jerman dan Spanyol saja dibuat kesulitan memainan sepakbola terbaik mereka.

    Penguasaan bola tak menjamin kemenangan, dan pengalaman bukan garansi kesuksesan. Opsi adalah segalanya.

    3 dari 5 halaman

    Belgia: Kolektivitas

    Di atas kertas, skuat Belgia merupakan salah satu yang terkuat di Piala Dunia 2018. Namun nilai kolektivitaslah yang menjadi fondasi kesuksesan mereka di Rusia.

    Trio bintang pada diri kapten Eden Hazard, Kevin de Bruyne dan Romelu Lukaku selalu bisa diandalkan. Namun pemain-pemain lain, baik reguler maupun cadangan, juga selalu siap kapanpun dibutuhkan.

    Sembilan pemain berbeda sudah mencetak gol untuk Belgia di Piala Dunia 2018. Lukaku telah mencetak empat gol, Hazard dua gol, sedangkan masing-masing satu gol disumbangkan oleh De Bruyne, Adnan Januzaj, Dries Mertens, Jan Vertonghen, Marouane Fellaini, Michy Batshuayi dan Nacer Chadli.

    Beban mencetak gol tak ditanggung oleh satu atau dua pemain tertentu saja. Itu terlihat ketika mereka meraih comeback win dramatis atas Jepang di babak 16 besar dan saat menaklukkan sang favorit Brasil di perempat final.

    Pelatih Roberto Martinez telah membangun sebuah skuat yang luar biasa. Dia mampu membimbing skuat bertabur bintang ini menjadi satu unit solid yang siap berkorban demi kepentingan bersama.

    4 dari 5 halaman

    Kroasia: Lini Tengah

    Kroasia adalah salah satu tim yang paling menarik perhatian di Rusia 2018. Setelah menjuarai grup yang dianggap sebagai grup paling sulit, Vatreni juga lulus dari ujian berat di babak 16 besar dan perempat final.

    Kemenangan adu penalti atas Denmark dan tuan rumah Rusia menunjukkan bahwa tim Kroasia ini memiliki mental sekuat baja.

    Namun tak diragukan lagi, kekuatan inti tim racikan Zlatko Dalic adalah lini tengahnya yang bisa dibilang sebagai salah satu yang terbaik di Piala Dunia 2018. Lini ini dihuni oleh gelandang-gelandang berkelas yang mampu menampilkan permainan mengagumkan.

    Ivan Rakitic dan kapten Luka Modric adalah dua pilar utamanya. Kombinasi dua gelanda Barcelona dan Real Madrid ini menghasilkan efek yang luar biasa di pusat kendali permainan Kroasia.

    Namun mereka tidak sendirian. Dipadu dengan Marcelo Brozovic (Inter Milan), Mateo Kovacic (Real Madrid) dan Milan Badelj (Fiorentina), lahirlah lini tengah berkelas pilar generasi emas Kroasia.

    5 dari 5 halaman

    Inggris: Variasi

    Tak mudah menentukan satu hal yang menjadi ciri khas tim Inggris di Rusia 2018. Pasalnya, pasukan Gareth Southgate seolah terus menemukan cara untuk meraih kemenangan.

    Tim muda yang terus berkembang ini mampu memadukan sistem permainan modern dan kekompakan mereka untuk meraih prestasi terbaik. Mereka siap menghadapi lawan seperti apapun di turnamen ini. Efektivitas permainan mereka juga patut dipuji.

    Di Rusia 2018, Inggris sudah memenangi adu penalti pertamanya sepanjang sejarah partisipasi mereka di Piala Dunia.

    Selain itu, pemain-pemain muda Inggris pun telah menunjukkan bahwa mereka sanggup bersaing di turnamen akbar sekelas Piala Dunia. Jordan Pickford yang tampil heroik di bawah mistar, juga kapten dan top scorer Harry Kane, masing-masing bahkan baru berusia 24.

    Ini bisa jadi merupakan tim Inggris paling komplet sejak 1990, terakhir kali Three Lions mencapai babak semifinal Piala Dunia. Dipadu dengan semua variasi di atas, mereka siap menciptakan sejarah.

    Sumber: Bola.net

    Video Populer

    Foto Populer