Sukses


    6 Remaja Terbaik Dalam Sejarah Piala Dunia

    Bola.com, Jakarta Penampilan Kylian Mbappe bersama timnas Prancis di Piala Dunia 2018 sangat mengesankan. Bintang PSG itu mampu menyejajarkan namanya dengan para pemain yang sudah mapan seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar.

    Mbappe menjadi mimpi buruk Argentina pada babak 16 besar. Ia mencetak dua gol sehingga tim yang diperkuat salah satu pemain terbaik dunia itu harus pulang dari Rusia lebih awal.

    Performa Mbappe itu tentu saja mampu membuat banyak orang terkesan terlebih ia baru berusia 19 tahun. Bahkan ia bisa tercatat dalam sejarah jika berhasil mengantarkan Prancis meraih juara.

    Berikut ini enam remaja terbaik dalam sejarah Piala Dunia seperti dilansir FTB90.

    Video Menarik

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 7 halaman

    Pele (1958)

    Pele sudah dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang masa setelah mempunyai karir yang gemilang dengan mencetak lebih dari 1.200 gol di level klub.

    Namun pada tahun 1958, ia pergi ke Piala Dunia saat usia 17 tahun sehingga dunia tidak ada yang menyadarinya.

    Namun, mereka semua akhirnya tahu siapa dia pada akhir turnamen. Pele mencetak enam gol saat Brasil mengangkat trofi Jules Rimet untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, termasuk dua gol di final saat Selecao mengalahkan tuan rumah Swedia 5-2.

    3 dari 7 halaman

    Giuseppe Bergomi (1982)

    Dikenal luas sebagai salah satu bek Italia terbaik sepanjang masa, Bergomi baru berusia 18 tahun ketika dia mengikuti Piala Dunia pada tahun 1982.

    Bermain dengan kedewasaan jauh melampaui usianya, Bergomi unggul di jantung pertahanan Italia dan membantu timnya mengalahkan dua tim terkuat di dunia Brasil dan Jerman Barat dalam perjalanan untuk merebut trofi Piala Dunia ketiga.

    Apa yang membuat performa Bergomi lebih mengesankan adalah para penyerang Italia tidak mencetak banyak gol pada sebagian besar turnamen. Ini berarti mereka mengandalkan lini pertahanan yang kuat untuk meraih poin karena Azzurri gagal memenangkan pertandingan di babak penyisihan grup.

    Bergomi kemudian menikmati karir yang sangat bagus dengan membuat 81 penampilan untuk Italia dan menjadi kapten tim di Piala Dunia 1990 di negara mereka sendiri.

    4 dari 7 halaman

    Michael Owen (1998)

    Penampilan impresif Michael Owen dengan Liverpool membuat manajer Inggris Glenn Hoddle memilih striker muda itu ke dalam skuadnya untuk Piala Dunia 1998 di Prancis. Ia menjadi pemain termuda Inggris yang pernah tampil di Piala Dunia pada usia 18 tahun.

    Owen muncul dalam dua pertandingan pertama Inggris sebagai pemain pengganti, dengan penampilan keduanya mencetak gol penyeimbang melawan Rumania. Meski Inggris kalah dalam pertandingan tersebut, Owen berhasil mencuri perhatian.

    Saat yang menentukan bagi Inggris di Piala Dunia 1998 terjadi di babak 16 Besar melawan Argentina. Setelah memenangkan penalti untuk gol pertama Inggris, Owen membuat Inggris unggul 2-1 dengan solo run melewati dua pemain belakang dan melepas tembakan dari luar kotak penalti.

    Inggris kalah dalam adu penalti, tetapi Owen membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta muda paling cemerlang di sepakbola internasional dengan penampilannya di Prancis.

    5 dari 7 halaman

    Dmitri Sychev (2002)

    Sychev baru berusia 18 tahun ketika ia terpilih untuk skuat Rusia di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. Namun pemain depan muda itu sudah mendapatkan reputasi bagus di tanah airnya dan terkenal karena kecepatan dan finishing-nya yang kuat.

    Meski Rusia gagal melangkah jauh, Sychev adalah pemain menonjol untuk negaranya. Ia mencetak satu gol dan membuat tiga assist sebelum Golden Eagles tersingkir dari turnamen di babak grup.

    Meski namanya bersinar di Piala Dunia, karir Sychev tidak pernah meraih kesuksesan yang sama dan namanya kemudian terlupakan dari dunia sepakbola. Dia masih aktif sebagai pemain sepakbola dan saat ini bermain untuk FC Kazanka Moscow di divisi ketiga sepak bola Rusia.

    6 dari 7 halaman

    Lionel Messi (2006)

    Messi mengumumkan dirinya di panggung internasional dengan penampilannya di Jerman pada 2006, meski fans akan selalu bertanya-tanya apa yang mungkin akan terjadi jika pemain Barcelona itu diberi lebih banyak kesempatan di turnamen.

    Diperkenalkan sebagai pemain pengganti di menit ke-74 saat melawan Serbia & Montenegro dalam pertandingan kedua Argentina di turnamen, Messi mengkreasi gol keempat timnya dalam pertandingan dan kemudian mencetak gol terakhir dalam kemenangan 6-0 untuk timnya. Gol itu membuat Messi menjadi pencetak gol termuda keenam dalam sejarah Piala Dunia saat itu.

    Argentina disingkirkan oleh Jerman di babak perempat final dan Messi menonton dari pinggir lapangan saat La Albiceleste kalah 4-2 dalam adu penalti. Banyak fans yang marah dengan pelatih Jose Pekerman karena dia tidak memainkan Messi dan merasa bahwa pemain Barcelona itu bisa membuat perbedaan penting dalam pertandingan.

    Mungkin saja Messi bisa menambahkan Piala Dunia ke dalam koleksi gelarnya jika Pekerman menunjukkan sedikit lebih banyak kepercayaan.

    7 dari 7 halaman

    Kylian Mbappe (2018)

    Penampilan Mbappe saat melawan Argentina sangat luar biasa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dia bisa mendominasi sepak bola dunia di tahun-tahun yang akan datang.

    Setelah mencetak tiga gol di Rusia, Mbappe bisa membawa Prancis melangkah jauh di Piala Dunia 2018. Kecepatan dan insting golnya membuat Mbappe dibandingkan dengan legenda Prancis Thierry Henry dan tampaknya Mbappe bertekad memenuhi standar idolanya.

    Siapa pun juaranya, Piala Dunia ini mungkin akan diingat sebagai turnamen yang mengumumkan kedatangan Kylian Mbappe. Bintang muda itu merupakan salah satu pemain yang cemerlang di turnamen.

     

    Sumber: Bola.net

    Video Populer

    Foto Populer