Jakarta Manajer timnas Inggris, Gareth Southgate mengaku kecewa karena timnya gagal mencapai final Piala Dunia 2018. Dalam pertandingan semifinal melawan Kroasia, Inggris takluk dengan skor tipis 1-2.
Inggris unggul lebih dulu melalui tendangan bebas cantik Kieran Trippier pada menit kelima. Kroasia menyamakan kedudukan melalui tembakan jarak dekat Ivan Perisic. Laga dilanjutkan ke babak tambahan dan Mario Mandzukic mampu mencetak gol kemenangan Kroasia.
Baca Juga
Advertisement
Southgate tak bisa menutupi rasa kecewanya. Tapi ia juga bisa melihat beberapa aspek positif dari kekalahan kali ini. Secara keseluruhan, keikutsertaan Inggris di Piala Dunia kali ini sudah mendapatkan nilai positif.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjadi Dewasa
Southgate membawa tim yang rata-rata usianya masih cukup muda. Banyak sekali pemain yang belum berpengalaman di kancah internasional yang dipanggilnya ke Rusia. keikutsertaan di Piala Dunia Rusia ini tentu saja akan menjadi pengalaman berharga bagi skuat muda Inggris.
Para pemain muda seperti John Stones, Raheem Sterling, Marcus Rashford, atau Dele Alli kini sudah tahu panasnya persaingan di di level Piala Dunia. Dengan pengalaman ini, skuat Inggris diperkirakan akan menjadi lebih kuat pada turnamen berikutnya; Euro 2020.
Bagi Southgate, pengalaman di Rusia ini dianggapnya membuat para pemainnya menjadi dewasa.
"Setelah Piala Dunia ini, akan ada standar baru serta level ekspektasi terhadap timnas akan naik. Jika ingin menjadi tim pemenang, maka akan ada banyak rintangan yang harus kami lalui. Sejauh ini kami sudah melewati banyak rintangan itu. Untuk saat ini, banyak pemain kami yang menjadi dewasa dalam hal sepakbola internasional setelah bermain di Piala Dunia ini," terang Southgate kepada BBC.
Advertisement
Sakit Karena Kalah
Meski mencoba untuk melihat sisi positifnya, Southgate tetap tak bisa menyembunyikan rasa sakit akibat kekalahan kali ini. Meski demikian, ia tetap bangga dengan perjuangan pasukannya. Ia juga senang karena peluh para penggawa timnas Inggris kali ini mendapatkan apresiasi dari suporter mereka.
"Saat ini kami semua merasa sakitnya kekalahan. Saya rasa, secara realistis, kami tidak seharusnya berada di sini. Tapi begitu anda berada di sini dan bermain sebagus kami, maka anda ingin memanfaatkan kesempatan itu menjadi yang terbaik dalam hidup kami. Saat ini, ruang ganti kami adalah tempat yang sulit."
"Saya sangat bangga kepada para pemain saya. Para suporter juga menunjukkan kebanggaan kepada kami, terutama jika dibandingkan dengan dua tahun lalu (Euro 2016). Mereka bangga dengan cara bermain kami."
Â
Sumber: Bola.net