Sukses


    Pecundang dan Pemenang dari Laga Prancis vs Belgia

    Bola.com, Jakarta Prancis berhasil melaju ke final Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Belgia dengan skor tipis 1-0 dalam laga semifinal yang digelar di Saint-Petersburg Stadium, Rabu (11/7) dini hari WIB.

    Kemenangan Les Bleus diraih berkat gol tunggal yang dicetak bek Samuel Umtiti di awal babak kedua. Di final, Paul Pogba cs bakal berhadapan dengan Kroasia yang sukses mengalahkan Inggris.

    Dari laga tersebut, setidaknya ada yang menjadi pemenang dan pencundang. Berikut ini ulasannya seperti dikutip dari Sportskeeda.

    Video Menarik

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 6 halaman

    Pemenang: Pertahanan Prancis

    Didier Deschamps menginstruksikan timnya untuk bermain bertahan. Belgia memulai pertandingan dengan cemerlang dan para pemain seperti Eden Hazard, Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne mengepung daerah pertahanan Prancis.

    Namun, pertahanan Les Blues terlalu solid karena mereka mampu menahan serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Belgia. Bahkan Belgia sama sekali tidak mengendurkan serangan setelah Prancis mencetak gol lewat Samuel Umtiti.

    Roberto Martinez juga memasukkan pemain berkarakter menyerang untuk mengejar ketinggalan. Namun, terlepas dari usaha yang dilancarkan Belgia, tidak ada yang berhasil menembus pertahanan Prancis.

    Raphael Varane sangat brilian di jantung pertahanan dengan membuat enam sapuan di semifinal. Lucas Hernandez juga tampil bagus dengan mengawal Kevin De Bruyne sepanjang pertandingan.

    Sementara itu, Benjamin Pavard sering berduel dengan Eden Hazard dan ia punya banyak kesempatanmenghentikan pemain sayap Chelsea itu. Umtiti jelas mendapat pujian paling banyak karena dia mencetak gol kemenangan.

    3 dari 6 halaman

    Pecundang: Lini Tengah Belgia

    Pertandingan melawan Prancis seharusnya menjadi harinya Mousa Dembele. Selama turnamen, sebagian penggemar sudah mendesak pelatih Belgia Roberto Martinez untuk bermain lebih pragmatis dan memainkan gelandang tengah.

    Di semifinal, Martinez memberikan gelandang Tottenham itu kesempatan untuk memainkan pertandingan terbesar dalam karirnya. Namun, Dembele tidak terlihat karena kalah bersaing dengan Paul Pogba dan N’Golo Kante.

    Gelandang yang biasanya dinamis itu tidak melakukan operan kunci, giringan, atau tekel. Dia juga membuat beberapa tekel yang tidak perlu dan beruntung tidak mendapat kartu.

    Namun, Dembele bukanlah satu-satunya gelandang Belgia yang bermain buruk. Marouane Fellaini tidak bisa menunjukkan performa yang luar biasa seperti saat melawan Brasil.

    Bahkan, gelandang Manchester United itu patut disalahkan atas gol Umtiti karena dia gagal menjaga bek Barcelona itu untuk menceta gol. Axel Witsel juga tidak memberikan kontribusi dalam bertahan.

    Secara keseluruhan, ketiganya gagal menghentikan serangan balik Perancis dalam berbagai kesempatan dan dianggap berkontribusi atas kekalahan The Red Devils.

    4 dari 6 halaman

    Pemenang: Blaise Matuidi

    Banyak yang mengkritik pelatih Prancis Didier Deschamps karena memainkan sebagai gelandang bertahan Blaise Matuidi di posisi sayap kiri. Saat melawan Belgia, Matuidi mampu membuktikan kalau Deschamps sudah mengambil keputusan yang benar dengan penampilannya.

    Gelandang Juventus itu brilian dalam serangan balik dengan memanfaatkan pertahanan Belgia yang sedikit lemah. Dia membuat dua operan kunci sehingga menciptakan peluang untuk rekan setimnya. Aksi Matuidi juga memungkinkan Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann menciptakan beberapa peluang.

    Matuidi juga menunjukkan alasan mengapa Deschamps senang menurunkannya. Dia melakukan enam tekel dan tiga intersep dalam pertandingan tersebut. Matuidi juga menggagalkan dribbling dan crossing Nacer Chadli.

    Belgia sering mengirimkan bola kepada Chadli tapi dia hanya mampu membuat satu umpan silang yang sukses karena tekanan dari Matuidi. Matuidi juga brilian dalam menutup pergerakan gelandang kreatif Belgia, Kevin De Bruyne terutama di babak kedua. Matuidi mungkin akan melewatkan final karena gegar otak, tetapi penampilan cemerlangnya membuat Les Blues berhasil menembus final.

    5 dari 6 halaman

    Pencundang: Olivier Giroud

    Meski Belgia mendominasi jalannya pertandingan, justru Prancis yang mampu menciptakan peluang yang lebih baik. Meski banyak menciptakan peluang Prancis hanya bisa mencetak satu gol dari Samuel Umtiti. Namun, ada satu alasan mengapa Prancis tidak mampu memanfaatkan semua peluang mereka: Oliver Giroud.

    Giroud melepas enam tembakan tetapi tidak ada yang tepat sasaran. Bahkan, Giroud mencatatkan tembakan tepat sasaran di sepanjang turnamen meski bermain sebagai striker utama yang didukung oleh Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Paul Pogba.

    Ada beberapa kesempatan di mana Mbappe dan Griezmann mampu memberikan kesempatan sempurna bagi Giroud untuk mencetak gol tapi striker Chelsea itu justru melewatkannya. Deschamps mungkin harus mempertimbangkan memainkan Mbappe di tengah dan menurunkan pemain sayap lainnya ketimbang terus memasang Giroud.

    6 dari 6 halaman

    Kiper

    Di perempat final, Hugo Lloris dan Thibaut Courtois tampil sangat brilian di bawah mistar untuk membantu timnya menuju semifinal. Lloris membuat satu penyelamatan penting dari usaha Martin Caceres yang bisa membuat Uruguay menyamakan kedudukan. Courtois juga luar biasa saat ia menggagalkan beberapa peluang Brasil.

    Namun, kedua kiper ini bahkan tampil lebih baik di semifinal. Ketika Belgia mendominasi, Lloris membuat beberapa penyelamatan untuk menggagalkan peluang dari Setan Merah, termasuk dari aksi Toby Alderweireld. Courtois juga tidak mau kalah dengan menggagalkan tembakan Benjamin Pavard.

    Lloris melanjutkan penampilan impresifnya setelah Umtiti mencetak gol dengan meredam usaha dari Axel Witsel. Courtois juga membuat Les Blues kecewa dalam beberapa kesempatan terutama di masa injury ketika dia memaksa Corentin Tolisso gigit jari.

    Selama Piala Dunia, sorotan lebih banyak diberikan kepada kiper seperti Jordan Pickford dan Danijel Subasic yang melakukan aksi heroik dalam adu penalti. Namun, Lloris dan Courtois juga menunjukkan bahwa mereka pantas disebut menjadi dua kiper terbaik di turnamen.

     

    Sumber: Bola.net

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer