Langsung dari Rusia: Perjalanan Suporter Memperkenalkan Indonesia di Piala Dunia

Bola.com, Moskow - Pencinta sepak bola asal Indonesia ikut menyaksikan partai semifinal Piala Dunia 2018 antara Inggris melawan Kroasia, Kamis (12/7/2018) di Stadion Luzhniki, Moskow.

Suporter dari Indonesia membawa misi khusus pada Piala Dunia kali ini, yakni mengenalkan negara Indonesia. Mereka membawa bendera Merah-Putih dan spanduk #KamiIndonesia, yang dibentangkan di Stadion Luzhniki.

"Indonesia punya banyak pencinta sepak bola, klub-klub dunia pasti sudah merasakannya. Artinya, dukungan dari fans asal Indonesia memang cukup berarti. Nah, kami di Rusia ingin mengenalkan Indonesia sebagai negara yang juga memiliki gairah sepak bola yang besar, meski tak menjadi peserta," kata Harie Pandiono, suporter Arema dan Timnas Indonesia.

Selain itu, masyarakat dunia, terutama yang sedang berada di Rusia, perlu mengenal negara Indonesia sebagai salah satu destinasi terbaik untuk berwisata. 

"Karena kebanyakan hanya mengenal Bali, maka saya selalu mengenalkan bahwa Indonesia memiliki banyak pulau lain yang tidak kalah indah," kata Harie. 

Misi Harie di Rusia juga mengenalkan klub-klub sepak bola Indonesia, juga kompetisi Indonesia yang tergolong unik, yakni menggabungkan daerah-daerah yang terpencar dari Aceh sampai Papua.

"Walau mungkin dalam skala kecil, saya pikir tidak ada salahnya. Di Rusia pemerintah Indonesia juga mempromosikan wisata dengan bus-bus. Kami membantu lewat interaksi dengan sesama suporter," imbuhnya.

Harie Pandiono merupakan suporter Arema yang kerap melakukan perjalanan di luar negeri untuk menyaksikan ajang-ajang bergengsi. Selama di Rusia, Harie menemui banyak suporter dari negara-negara peserta. Ia juga berencana menemui suporter klub-klub Rusia, untuk bertukar souvenir.

Piala Dunia 2018 bukan ajang pertama yang menjadi destinasi Harie. Ia juga menonton pertandingan Piala Dunia di Brasil dan Afrika Selatan. Sebagai suporter Timnas Indonesia, Harie juga tak lupa mendukung skuat Garuda.

Pada Piala Dunia di Rusia, Harie menempuh perjalanan dari tempatnya bekerja di benua Afrika. Di Rusia, ia juga bertemu dengan sesama pencinta sepak bola dari Bandung, Jakarta, dan lain sebagainya.