Jakarta Pelatih Inggris, Gareth Southgate, sempat dirundung kritikan tajam menyusul kekalahan timnya atas Belgia di fase grup. Namun untuk kekalahan The Three Lions dari Kroasia kali ini diyakini bukan salah racikan pria berumur 47 tahun tersebut.
Kiprah Inggris di Piala Dunia 2018 harus kandas di babak semifinal, di mana mereka tumbang atas Kroasia dengan skor 1-2. Walau sempat unggul berkat aksi Kieran Trippier, namun mereka gagal menghentikan Ivan Perisic dan Mario Mandzukic mengubah kedudukan.
Baca Juga
Advertisement
Pujian-pujian pun langsung berdatangan ke timnas Inggris, namun tidak sedikit kritikan terlontar kepadanya, terutama untuk Southgate. Ia dituding bertanggung jawab karena taktik serta pergantian pemain yang terlambat dilakukan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyoroti Lini Depan
Tetapi eks pelatih Inggris, Sam Allardyce, tidak memiliki pendapat yang sama dengan para kritikus itu. Pria yang kerap disebut 'Big Sam' itu justru lebih menyoroti kegagalan lini depan dalam menunaikan tugasnya.
"Musuh kami adalah kualitas penyelesaian akhir dari open play, itu yang membuat kami jatuh," ujar Allardyce seperti yang dikutip dari talkSPORT.
"Andaikan kami unggul 2-0, saya tidak yakin ada peluang bagi Kroasia untuk mengejar. Terutama kegagalan Harry Kane dua kali, sebagai striker, anda dipekerjakan bukan untuk melewatkan peluang tersebut saat mereka datang," lanjutnya.
Advertisement
Bukan Salah Southgate
Oleh karenanya, pria yang pernah melatih Everton itu menganggap bahwa taktik bukan menjadi biang kekalahan Inggris. Ia merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Southgate sudah maksimal.
"Saya tidak ingin menyalahkan taktik Gareth ataupun reaksi Gareth yang tidak cepat. Dia mungkin juga berpikir seperti itu, karena kami semua melakukannya sebagai pelatih," tambahnya.
"Kami semua meninggalkan lapangan saat kalah sembari berpikir, 'apakah kami berkontribusi dalam membantu tim menang, apakah kami membuatnya lebih buruk atau bisa lebih baik?'. Kami melewati semua itu sebagai pelatih," pungkasnya.
Inggris masih harus menjalani partai perebutan posisi tiga melawan Belgia pada hari Sabtu (14/7) besok. Kedua negara sebelumnya sempat bertemu di fase grup, di mana Inggris kalah dengan skor tipis 0-1.
Sumber: Bola.net