Inter Milan, salah satu klub besar di Italia dan juga Eropa ternyata pernah beberapa kali salah memprediksi masa depan pemain mereka. Berikut 10 pemain La Beneamata yang dijual dan sukses bersama klub barunya.
1. Andrea Pirlo (1998-2001). Bersama Inter, dirinya sempat dipinjamkan ke Brescia dan Reggina karena tidak mendapatkan tempat utama. Hingga akhirnya AC Milan memboyong gelandang Italia ini dan membuatnya menjadi legenda hidup Italia. (Calciointer.net)
2. Dennis Bergkamp (1993-1995). Pesepak bola Belanda ini gagal beradaptasi di Serie A karena cedera. Hal itu membuatnya dibuang ke Arsenal dimana kemudian dirinya sukses bersinar di bawah asuhan pelatih Arsene Wenger. (Calcio.fanpage.it)
3. Clarence Seedorf (2000-2002). Penampilannya dianggap biasa saja sehingga pemain Belanda itu dijual ke AC Milan. Bersama rival sekota Inter itu, Seedorf sukses meraih dua gelar Serie A dan dua gelar Liga Champions. (Calcioweb.eu)
4. Diego Simeone (1997-1999). Baru dua musim bersama La Beneamata, gelandang bertahan itu langsung dijual ke Lazio. Musim pertamanya bersama klub ibukota, pemain Argentina itu langsung meraih gelar Serie A dan Coppa Italia. (Calcioweb.eu)
5. Roberto Carlos (1995-1996). Pelatih Inter saat itu Roy Hodgson menjadi orang paling bersalah yang membuat bek sayap Brasil itu pindah ke Real Madrid. Selama satu dekade dirinya sukses menjadi penjaga sisi kiri raksasa Spanyol itu. (Calciomercato.com)
6. Fabio Cannavaro (2002-2004). Salah satu bek tengah terbaik Italia ini dijual ke Juventus hanya dengan harga 7 juta poundsterling. Setelah lepas dari La Beneamata, dirinya sukses membuktikan diri menjadi pemain terbaik dunia. (AFP/Paolo Cocco)
7. Adrian Mutu (2000). Berhasil mencetak gol saat debut tapi striker Rumania ini hanya bermain 10 kali sebelum akhirnya dijual ke Verona. Lepas dari Inter, penyerang ini mampu membuktikan diri menjadi predator mematikan di Serie A. (Looktv.ro)
8. Angelo Peruzzi (1999-2000). Kehadiran Edwin Van der Sar di Juventus membuatnya terbuang ke Inter. Namun tak lama kiper timnas Italia itu malah dibuang lagi ke Lazio, tempat dimana dirinya meraih gelar Goalkeeper of the Year. (Fantagazzetta.com)
9. Philippe Coutinho (2008-2013). Bergabung ke Inter saat berusia 17 tahun membuatnya kesulitan mendapat tempat. Kini gelandang Brasil itu menjadi andalan bagi Liverpool bahkan dikabarkan menjadi incaran Real Madrid. (AFP/Giuseppe Cacace)
10. Thiago Motta (2009-2012). Gelandang yang lihai melakukan operan ini dijual Inter ke klub kaya Prancis, PSG. Bersama Les Parisiens, pemain Italia itu sukses melakukan 1.559 operan selama bermain di Liga Prancis. (AFP/Giuseppe Cacace)
Timnas futsal putra Indonesia memastikan merebut medali emas SEA Games 2025. Medali emas menjadi milik Indonesia setelah pada laga terakhir Indonesia melibas Thailand dengan skor 6-1, di Nontabhuri Stadium, Jumat (19/12/2025). Hasil ini membuat tim futsal putra Indonesia mencetak sejarah dengan meraih emas perdana di SEA Games.
Laga penuh drama tersaji dalam laga final sepak bola SEA Games 2025 yang mempertemukan tuan rumah Thailand melawan Vietnam. Laga tersebut berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Kamis (18/12/2025). Thailand sempat memimpin laga dengan mencetak dua gol di babak pertama. Namun, mereka kebobolan pada babak kedua yang membuat skor menjadi 2-2. Laga panas tersebut kemudian diteruskan hingga babak tambahan. Gol penentu kemenangan akhirnya tercipta pada menit ke-96. Pham Minh Duc menjadi pencetak gol kemenangan Vietnam atas Thailand.
Timnas voli putra Indonesia menjaga asa mempertahankan medali emas SEA Games 2025 setelah membukukan kemenangan comeback dramatis 3-2 atas Vietnam pada semifinal di Indoor Stadium Huamark, Sports Authority of Thailand, Bangkok hari Kamis (18/12/2025) sore WIB.
Kemenangan emosional panahan Indonesia, Prima Wisnu Wardhana saat berpasangan dengan Nurisa Dian Ashrifah dalam perebutan medali perunggu nomor mixed team compound SEA Games 2025 di kompleks Sports Authority of Thailand (SAT), Bangkok, Kamis (18/12/2025).
Tim Panahan Putri Indonesia harus bekerja ekstra saat menjinakan perlawanan sengit wakil Singapura pada pertandingan nomor Compound SEA Games 2025 di Kompleks Rajamangala, Bangkok, Kamis (18/12/2025).
Klub ibu kota Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) memastikan diri menjadi juara Piala Intercontinental 2025. PSG menjadi juara setelah menaklukkan Flamengo lewat drama adu penalti pada Kamis (18/12/2025) dini hari WIB.
Riau Ega Agata Salsabilla sukses mempersembahkan medali emas keempat dari cabor panahan nomor recurve pada ajang SEA Games 2025 yang berlangsung di Bangkok, Thailand hari Rabu (17/12/2025). Riau Ega Agata Salsabilla yang tampil pada nomor Individual Recurve Putra mengalahkan Quik Chern Xin dari Malaysia dengan skor 6-5.
Diananda Choirunisa tampil memukau dan sukses memborong dua medali emas di SEA Games 2025. Dua emas di edisi Thailand 2025 terasa begitu spesial karena sang pemanah berjaya saat sedang mengandung anak kedua.
Rombongan atlet tiba kembali di Tanah Air setelah menuntaskan perjuangan mereka di SEA Games 2025 Thailand. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (16/12/2025).
Pundi-pundi medali emas kontingen Indonesia di SEA Games 2025 kembali bertambah, Rabu (17/12/2025). Kali ini, medali emas kembali disumbangkan dari nomor panahan recurve beregu putra.
Kontingen Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di SEA Games 2025. Medali emas ke-62 berhasil diraih dari cabang olahraga atletik nomor Women’s Heptathlon melalui atlet andalan Emilia Nova.