Bola.com, Jakarta - Piala AFF 2018 bakal bergulir dalam hitungan hari. Jelang turnamen sepak bola bergengsi di Asia Tenggara itu, panitia pelaksana turnamen memilih kandidat pemain terbaik (MVP). Gelandang serang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, masuk dalam enam kandidat pemain terbaik tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Stefano Lilipaly masuk dalam daftar 23 pemain yang dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, guna mengikuti pemusatan latihan jelang Piala AFF 2018. Stefano Lilipaly layak masuk setelah tampil mengesankan pada Asian Games 2018.
Kontribusi besar Stefano Lilipaly bersama Timnas Indonesia sejak 2013, membuat namanya menjadi satu dari enam pemain Asia Tenggara yang diperkirakan bakal menjadi pemain terbaik di Piala AFF kali ini. Kecemerlangan Stefano pada Piala AFF 2016 menjadi tolok ukur bisa menjadi pemain terbaik pada edisi kali ini.
"Setelah mencetak gol pertamanya untuk Indonesia di Piala AFF edisi terakhir, yang membantu Merah Putih mencapai semifinal, Lilipaly menjadi satu dari sekian banyak bintang baru di kompetisi ini," bunyi ulasan tentang Lilipaly dalam situs resmi Piala AFF 2018.
Menurut pernyataan dalam rilis tersebut, gelandang kelahiran Belanda itu tampil mengesankan di kompetisi domestik musim ini, meski sempat absen karena sang istri melahirkan. "Namun, ia siap untuk maju karena Indonesia ingin meraih gelar juara setelah hanya menjadi runner-up sebanyak lima kali," bunyi kalimat tersebut.
Stefano Lilipaly harus berjuang keras agar bisa menjadi MVP di Piala AFF 2018. Maklum, ia punya pesaing berat seperti dua bintang Vietnam Nguyen Quang Hai dan Nguyen Cong Phuong, gelandang Thailand Thitipan Puangchan, pemain Filipina Manny Ott, dan pemain muda Malaysia, Safawi Rasid.
Jika berhasil menyingkirkan kandidat lain untuk menjadi pemain terbaik, Stefano Lilipaly akan menjadi pemain Indonesia kedua dalam sejarah Piala AFF yang berstatus MVP. Pemain terbaik Piala AFF asal Indonesia adalah Firman Utina. Gelandang sekaligus wakil kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu menjadi MVP, meski Tim Garuda kalah dari Malaysia pada laga final.