Bola.com, Lamongan - Kasus penganiayaan yang dilakukan pemain Timnas Indonesia asal Persela Lamongan, Saddil Ramdani, kepada kekasihnya, Anugerah Sekar Rukmi (ASR) terus bergulir.
Advertisement
Baca Juga
Keluarga korban penganiayaan (ASR) dikabarkan batal mencabut laporan dan jalan perdamaian yang diajukan Saddil Ramdani mengalami kebuntuan.
Itulah mengapa, Saddil Ramdani harus menjalani pemeriksaan di Unit IV Reskrim Polres Lamongan, Jumat (2/11/2018). Seusai menjalani pemeriksaan, Saddil menjelaskan kepada wartawan yang sudah menunggu.
Dalam keterangannya, pemain sayap kanan Timnas Indonesia ini mengakui kesalahannya dan siap menjalani proses hukum. "Saya akan mengikuti proses hukum dengan baik dan saya akan mengikuti apa pun itu," kata Saddil.
Dia melanjutkan, keributan itu terjadi di mes Persela. "Saat kejadian saya kurang fokus karena kecapekan, sehingga kemudian meresahkan warga," ungkap pemain asal Raha, Sulawesi Tenggara, itu.
Dia mengaku, tindakannya ini dilakukan secara spontan, bukan dilakukan secara sengaja, apalagi terencana.
Soal hubungannya dengan sang kekasih, Saddil mengklaim jika sudah lama putus, tetapi ASR masih belum bisa terima.
"Dia serahkan HP ke saya dan minta saya memakainya, tapi saya menolaknya. Lantas dia masih paksa saya. Saya tetap kembalikan, biar tak ada masalah, tapi dia masih memaksa ketemu," ujarnya.
Kini Saddil siap menjalani hukuman setelah itikad damainya tidak disambut oleh ASR dan keluarganya. Sebelumnya, Saddil mendatangkan keluarganya dengan tujuan ingin berdamai, namun keluarga ASR tak bersedia. Jadi, Saddil pun pasrah dan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saddil Ramdani meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutan. "Untuk keluarga ASR, saya minta maaf sebesar besarnya atas kejadian kemarin, karena saya spontan dan ini semoga menjadi pelajaran berharga buat saya," ujarnya.