Bola.com, Malang - Terpilihnya Bagas Adi Nugroho sebagai salah satu pemain Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018 mengundang pertanyaan. Pasalnya musim ini bek asal Yogyakarta tersebut bukanlah pilihan utama di klub, Arema FC.
Hingga pekan 28 Liga 1 bersama Bukalapak, Bagas bermain dalam 12 laga saja.
Advertisement
Tapi musim ini memang mantan pemain PSS Sleman itu kerap keluar masuk pemusatan Timnas Indonesia U-23 untuk ajang Asian Games 2018.
Agaknya atas pertimbangan itu pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti memanggilnya ke Tim Merah-Putih level senior, ia sudah mengetahui kualitas pesepak bola kelahiran 8 Maret 1997 tersebut saat bermain di ajang tersebut.
Meski begitu, Bagas mengaku kaget dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Karena dalam pikirannya, pemain yang masuk skuat Garuda tentu adalah pilihan utama di klub masing-masing.
Kepada Bola.com, pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu bercerita banyak hal tentang persiapannya bersama Timnas Indonesia menyongsong Piala AFF. Berikut ini petikannya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berfikir SEA Games 2019
Darimana pertama tahu jika PSSI memanggil Anda untuk pemusatan tahap akhir jelang Piala AFF?
Saya dihubungi pengurus PSSI. Tentu kaget sekali. Karena saya tidak berfikir akan masuk timnas senior. Di Arema, jarang bermain. Sejak itu saya sempat melupakan timnas setelah uji coba melawan Mauritius beberapa waktu lalu. Dan pemusatan latihan setelah itu saya tidak dipanggil lagi.
Setelah itu saya sempat berujar untuk fokus dengan Arema. Untuk timnas, saya baru berfikir lagi pada tahun depan. Karena masih ada agenda Timnas U-23 di SEA Games tahun depan. Tapi sekarang justru dipanggil lagi ke timnas senior, mungkin rejeki saya. Dan tentu sebuah kebanggaan tentunya.
Ini adalah event Piala AFF pertama Anda. Bagaimana persiapannya?
Yang utama saya menyiapkan mental. Harus kuat jika sudah bergabung dengan timnas. Karena ini adalah kumpulan pemain senior yang punya kualitas. Setiap kali gabung dengan timnas, pasti akan lebih disorot. Jadi harus siap bermain sebagus mungkin.
Seperti apa Piala AFF dibenak Anda? Apakah ini ajang bergengsi?
Ini event paling bergengsi di Asia Tenggara. Saya sempat bermimpi bisa bermain di Piala AFF waktu masih kecil. Terutama sejak Indonesia tampil luar biasa di Piala AFF 2010. Waktu itu saya masih jadi siswa di Indonesian Football Academy (IFA) di Jakarta.
Saya dengan Hanif Sjahbandi (rekannya di Arema) sempat memberikan dukungan langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun itu menjadi suporter.
Tepatnya waktu pertandingan penyisihan melawan Malaysia. Indonesia menang telak 5-1 dan euforianya luar biasa. Kebetulan saya juga melihat salah satu idola saya, Hamka Hamzah yang waktu itu membela Timnas Indonesia senior. Dalam hati berdoa suatu saat bisa membela negara. Luar biasa, keinginan saya diwujudkan.
Advertisement
Terbiasa Admosfer Timnas Indonesia
Mungkin ada barang khusus yang disiapkan untuk tampil dengan timnas di Piala AFF 2018?
Kalau di luar urusan teknis, saya bawa barang yang normal saja. Tidak ada yang khusus. Meski panggilan ke timnas ini cukup lama. Hampir satu bulan. Tapi saya juga pernah merasakan pemusatan latihan cukup lama dengan Timnas Indonesia U-23 tahun lalu.
Waktu itu TC digelar di Bali bersama pelatih Luis Milla. Jadi rasanya sudah terbiasa dengan admosfer timnas dalam waktu yang cukup lama.
Anda merupakan pemain yang sempat merasakan timnas diberbagai jenjang kelompok usia dan akhirnya ke senior. Apa perbedaannya?
Mungkin kalau perbedaannya tentu dari segi usia saja. Sekarang kumpulan pemain mulai dari senior sampai yang muda. Tapi saya merasa bisa beradaptasi. Karena sudah sering bertemu dengan semua pemain dalam kompetisi.
Seperti apa peluang Timnas Indonesia di Piala AFF nanti?
Targetnya Indonesia kan juara. Kans ke sana terbuka. Apalagi sekarang Indonesia grafiknya terus naik. Kalau bicara lawan terberat, tentu saja juara bertahan Thailand. Mereka satu grup dengan Tim Garuda di penyisihan. Mereka tim yang sulit dikalahkan. Tak hanya di level senior tapi juga timnas kelompok usia juga. Saat berjumpa mereka nanti, semoga saja kami bisa melewatinya dengan torehan hasil positif.