Jakarta - Bima Sakti mengaku sempat tertarik memboyong anak asuh Indra Sjafri, Todd Rivaldo Ferre, ke Timnas Indonesia yang akan tampil di Piala AFF 2018. Namun, hal itu urung dilakukan pelatih kepala Skuat Garuda.
Pelatih kelahiran Balikpapan itu sempat menakhodai Timnas Indonesia U-19, April lalu. Namun, kariernya bersama Garuda Nusantara tak berlangsung lama hingga PSSI kembali menunjuk Indra Sjafri melatih lagi.
Advertisement
Selama menangani Timnas Indonesia U-19, Bima Sakti mengaku terkesan dengan bakat yang dimiliki Rivaldo Ferre. Namun, Bima tak mau tergesa-gesa memanggil pemain asal Jayapura, Papua, itu.
"Saya sempat tertarik sama Rivaldo Ferre, saat saya diberikan kesempatan untuk memegang U-19 lalu, walau hanya beberapa bulan. Waktu itu saya ingin membawa Rivaldo Ferre ke timnas senior," ujar Bima saat Tur Piala AFF di Jakarta, Minggu (4/11/2018).
"Tapi, saya juga ingin menjaga karier dia. Rivaldo Ferre masih 19 tahun, kalau terlalu cepat naik ke senior, saya pikir perlu proses dulu. Namanya juga tidak masuk 50 nama. Tapi, saya pikir, banyak pemain bagus di event-event berikutnya kami beri kesempatan di Timnas Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, Bima Sakti mengatakan dia tidak anti dengan pemain Papua, meski 23 pemain Timnas Indonesia yang ikut pemusatan latihan di Cikarang tidak ada pemain dari Indonesia bagian timur.
"Asian Games 2018 kemarin kan juga tidak ada juga pemain asal Papua. Kenapa sekarang baru dipermasalahkan? Saya pikir sekarang yang penting fokus dengan materi pemain yang ada. Mencari cara memaksimalkan mereka. Pernyataan saya ini bukan berarti saya antipati dengan pemain Papua. Tidak sama sekali," kata Bima.
Pada Piala AFF 2016 lalu, ada dua pemain Papua yang memperkuat Timnas Indonesia. Keduanya adalah Yanto Basna dan Boaz Solossa.
Talenta-talenta berbakat Papua sempat mendominasi Timnas Indonesia pada tahun 2000-an. Selain Boaz, sebut saja Jack Komboy, Eduard Ivakdalam, Ian Louis Kabes, Ortizan Solossa hingga Imanuel Wanggai pernah menjadi pilar penting Skuat Garuda.