Jakarta - Singapura pernah menjadi kekuatan utama pada sepak bola Asia Tenggara. Mereka menunjukkannya dengan memenangi tiga gelar Piala AFF pada 2004, 2007, dan 2012.
Kesuksesan Timnas Singapura di Piala AFF turut berdampak positif bagi pemainnya. Pemain Timnas Singapura mulai mencuri perhatian klub-klub asing khususnya Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya pemain naturalisasi, pemain-pemain asli kelahiran Singapura akhirnya banyak yang berkiprah di Indonesia. Bisa dibilang, era 2000 sampai 2010 merupakan era membanjirnya pemain Singapura di Indonesia.
Sebelum kesuksesan di Piala AFF, tercatat hanya Fandi Ahmad dan David Lee sebagai pemain Singapura yang berkarier di Indonesia. Fandi dan David memperkuat Niac Mitra dan membawa klub tersebut juara Galatama 1983.
Namun, setelah Timnas Singapura juara Piala AFF 2004, tercatat ada sembilan pemain Singapura yang berkiprah di Indonesia. Di antara mereka ada yang sukses ada pula yang hanya numpang lewat.
Nama Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan masuk dalam deretan pemain Singapura yang sukses di Indonesia. Keduanya sukses membawa Arema juara Liga Indonesia musim 2009-2010.
Di bawah asuhan pelatih Robert Alberts, Alam Shah dan Ridhuan menjadi tulang punggung Singo Edan. Ridhuan berperan sebagai gelandang sayap, sementara Alam Shah adalah juru gedor Arema.
Selain Arema, Noh Alam Shah dan Ridhuan juga pernah memperkuat tim Indonesia lainya. Untuk Alam Shah, pemain yang akrab disapa Along ini tercatat pernah berkostum Persib Bandung dan PSS Sleman.
Sementara Ridhuan, ia diketahui sempat membela Pusamania Borneo FC di Piala Presiden awal 2018.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Itimi Dickson dan Agu Casmir
Jika ada cerita sukses, ada juga cerita kurang sedap yang mewarnai kiprah pemain Singapura di Indonesia. Cerita itu dialami dua pemain, Agu Casmir dan Itimi Dickson.
Alih-alih mendatangkan prestasi, keduanya justru gagal menampilkan permainan terbaik. Agu Casmir misalnya, ia sempat terseret kasus penipuan saat hendak bergabung ke Persija.
Agu diketahui sempat melarikan uang muka Rp186 juta dari Persija pada 2006. PSSI pun bertindak dengan menahan International Transfer Certificate (ITC) milik Agu.
Masalah tersebut kemudian selesai ketika Agu mengembalikan uang tersebut. Selain Persija, Agu diketahui pernah menjalani trial bersama Persebaya Surabaya, namun gagal.
Lain cerita dengan Itimi Dickson. Striker naturalisasi Singapura asal Nigeria ini pertama kali bermain di Indonesia bersama Persitara Jakarta Utara pada 2007
Dari 17 penampilan, Dickson hanya mencetak dua gol. Ia pun kembali ke Singapura dan bermain bersama Home United dan Geylang United.
Pada 2011, Dickson kembali ke Indonesia dan gabungPersidafon. Namun, ia hanya bermain 10 kali sebelum akhirnya pensiun.
Advertisement
11 Pemain Singapura yang berkiprah di Indonesia
1. Fandi Ahmad (Niac Mitra)
2. David Lee (Niac Mitra)
3. Noh Alam Shah (Arema, Persib, PSS)
4. Muhammad Ridhuan (Persib, Pusamania Borneo FC)
5. Agu Casmir (Persija Jakarta)
6. Baihakki Khaizan (Persija Jakarta, Persib Bandung, Medan Chiefs (di IPL))
7. Mustafic Fachruddin (Persija Jakarta, Persela Lamongan)
8. Khairul Amri (Persiba Balikpapan)
9. Shahril Ishak (Persib Bandung, Medan Chiefs)
10. Itimi Dickson (Persitara Jakarta Utara)
11. Precious Emuejeraye (Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persiba Balikpapan, Persidafon Dafonsoro)
Sumber: Liputan6.com