Sukses


    4 Fakta Unik Bentrok Timnas Indonesia Vs Singapura di Pentas Piala AFF

    Jakarta - Timnas Indonesia akan menjajal Singapura di laga pembuka penyisihan Grup B Piala AFF 2018, Jumat (9/11/2018) di Stadion Nasional Singapura. Skuat asuhan Bima Sakti sudah terbang ke Negeri Singa pada Selasa (6/11/2018) untuk mematangkan persiapan akhir jelang laga.

    Bima Sakti selaku pelatih kepala membawa 23 pemain untuk Piala AFF 2018 kali ini. Sebelum berangkat, Timnas Indonesia telah lebih dulu menjalani pemusatan latihan di Cikarang, Jawa Barat.

    "Pada latihan terakhir kami hanya mematangkan latihan set piece, baik corner kick, free kick, menyerang maupun bertahan. Nanti di singapura kita tidak ada latihan itu lagi, karena kita mau fokus terhadap organisasi permainan menyerang dan bertahan," kata Bima seperti dilansir situs resmi PSSI.

    Selain dengan Singapura, Timnas Indonesia akan bersaing dengan Filipina, Timor Leste, dan juara bertahan Thailand di Grup B. Timnas Indonesia akan mendapat jatah dua laga kandang dan dua laga tandang pada fase grup.

    Jelang laga besok, berikut empat fakta menarik mengenai duel kedua tim.

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 5 halaman

    1. Berimbang

    Laga Jumat lusa diprediksi bakal berlangsung ketat. Pasalnya, kedua tim punya kekuatan yang berimbang.

    Dalam delapan pertemuan, Timnas Indonesia menang 2 kali, imbang 3 kali, dan kalah 3 kali. Dua kemenangan itu dipetik di Piala AFF 2012, dan 2016.

    Pada Piala AFF 2012, Tim Garuda turun di Piala AFF dengan bayang-bayang dualisme PSSI. Akibatnya, pelatih Nil Maizar tidak bisa memanggil para pemain yang merumput di Liga Super Indonesia.

    Meskipun demikian, Tim Merah-Putih tetap bisa mengalahkan Singapura dengan skor 1-0. Andik Vermansha mencetak gol tunggal pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.

    Sementara di edisi 2016, timnas Indonesia menang 2-1. Tertinggal lebih dulu lewat gol Khairul Amri, timnas Indonesia membalas lewat gol Andik Vermansah dan Stefano Lilipaly.

    3 dari 5 halaman

    2. Indonesia Lebih Muda

    Timnas Indonesia punya rata-rata usia pemain lebih muda ketimbang timnas Singapura di Piala AFF 2018. Rata-rata usia 23 pemain Bima Sakti adalah 24,6 tahun sementara timnas Singapura, 26,6 tahun.

    Di timnas Indonesia, Awan Setho dan Bagas Adi menjadi pemain termuda dengan usia 21 tahun. Di sisi lain, Beto Goncalves, 37 tahun, didapuk sebagai pemain paling senior.

    Di timnas Singapura, kiper Hasan Sunny, bek Baihakki Khaizan, dan Shahril Ishak berpredikat pemain paling senior dengan 34 tahun. Pemain naturalisasi, Jacob Mahler jadi yang paling junior dengan 18 tahun.

    4 dari 5 halaman

    3. Jejak Manis Fandi Ahmad di Indonesia

    Nama pelatih timnas Singapura, Fandi Ahmad tidak asing bagi publik sepak bola nasional. Bagaimana tidak, Fandi adalah salah satu pemain inti klub asal Surabaya, Niac Mitra.

    Di klub tersebut, Fandi pernah menorehkan sejarah. Pria berusia 52 tahun ini membawa Niac juara Galatama sekaligus membobol gawang Arsenal.

    Ya, Fandi pernah membobol gawang Arsenal dalam partai persahabatan di Stadion Gelora 10 November 1983. Sebiji gol Fandi dan satu gol Joko Malis membantu Niac menang 2-0 atas Meriam London.

    Pertandingan melawan Arsenal jadi laga terakhir Fandi bersama Niac. Regulasi larangan pemain asing dari PSSI pimpinan Syarnubi membuat Fandi harus pulang ke Singapura bersama rekan setimnya, David Lee.

    5 dari 5 halaman

    4. Piala AFF 1998

    Laga pembuka penyisihan Grup B Piala AFF 2018 adalah pertemuan kedua Bima Sakti dengan Singapura di Piala AFF. Ya, saat masih bermain di timnas Indonesia, Bima pernah bertemu Tim Negeri Singa di partai semifinal Piala AFF 1998.

    Timnas Indonesia lolos sebagai runner-up Grup A mendampingi Thailand yang keluar sebagai juara grup. Sementara itu, Singapura lolos sebagai kampiun Grup B, didampingi Vietnam.

    Pada pertandingan di Ho Chi Minh City, Vietnam, gawang Indonesia bobol dua kali lebih dulu lewat gol Rafi Ali dan Nazri Nasir. Sayang, timnas Indonesia hanya mampu membalas lewat sebiji gol Miro Baldo Bento.

    Ketika itu, nama Fandi Ahmad tidak masuk dalam skuat Singapura. Fandi telah lebih dulu pensiun pada 1997.

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer