Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berangkat ke Piala AFF 2018 dengan membawa 13 pemain muda, dengan kriteria usia 23 tahun ke bawah, di antara total 23 pemain yang dibawa Bima Sakti.
Kehadiran mayoritas pemain muda di Skuat Garuda mengindikasikan kekompakan yang sudah terjalin sejak SEA Games 2017, diharapkan bisa menjadi modal baik untuk bersaing di Piala AFF 2018.
Putu Gede Juni Antara, Bagas Adi Nugroho, Evan Dimas, Muhammad Hargianto, Gavin Kwan Adsit, Febri Hariyadi, Ricky Fajrin, Hamsamu Yama, dan Septian David Maulana merupakan sembilan pemain yang sudah bersama-sama sejak 2017.
Advertisement
Baca Juga
Plus Irfan Jaya, Zulfiandi, Awan Setho, yang bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018, bisa dikatakan tim yang akan berlaga di Piala AFF 2018 sudah memiliki kekompakan yang tak perlu diragukan.
Kehadiran Beto Goncalves, Stefano Lilipaly, dan Andritany Ardhiyasa yang juga sudah bersama tim sejak Asian Games 2018, dipastikan tak akan membuat tim asuhan Bima Sakti itu kesulitan untuk menerapkan permainan peninggalan Luis Milla, di Piala AFF 2018.
Keberadaan Muhammad Ridho, Alfath Fathier, Rizky Pora, Fachrudin Aryanto, Bayu Pradana, Andik Vermansah, dan Riko Simanjuntak, bakal membuat komposisi tim semakin lengkap.
Meski kini ada 10 pemain senior yang bisa mendukung perkembangan pemain muda yang sudah hampir dua tahun bersama, tak bisa dimungkiri pemain-pemain di bawah usia 23 tahun diprediksi menjadi tulang punggung yang tak bisa dipinggirkan.
Bola.com memilih 3 pemain muda yang diprediksi memiliki kontribusi besar di Piala AFF 2018.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hansamu Yama Pranata
Terus menjadi andalan sejak berada di Timnas Indonesia U-19, menjadikan bek tengah asal Mojokerto ini matang dalam mengawal lini pertahanan Timnas Indonesia. Hansamu Yama Pranata adalah tembok kukuh yang siap menghalau setiap serangan lawan yang ingin memasuki kotak terlarang Tim Garuda.
Dalam dua tahun terakhir, Hansamu Yama merupakan sosok penting dalam skuat asuhan Luis Milla. Pemain berusia 23 tahun ini merupakan pilihan utama lini belakang sejak Timnas Indonesia U-22 berlaga di SEA Games 2017.
Kepercayaan menjadi kapten tim yang diberikan Luis Milla kepada bek asal Barito Putera itu membuatnya semakin dewasa dalam bermain. Sedikit demi sedikit, Hansamu Yama berubah menjadi pemain yang matang dan mampu menahan emosi di lapangan saat memimpin teman-temannya bertanding.
Selain itu, pengalaman bergabung dalam Skuat Garuda di Piala AFF 2016 membuktikan kehadiran Hansamu Yama di Piala AFF kali ini memang dibutuhkan.
Bersama Fachrudin Aryanto, pemain senior yang punya pengalaman bermain di Piala AFF sejak 2012, Hansamu akan menjadi palang pintu yang sulit ditembus di sepertiga pertahanan Timnas Indonesia.
Advertisement
Evan Dimas Darmono
Evan Dimas merupakan pemain termuda ketika dirinya pertama kali tampil di Piala AFF 2014. Alfred Riedl saat itu memutuskan membawa gelandang yang merupakan kapten Timnas Indonesia U-19.
Meski hanya diberikan kesempatan di laga terakhir babak grup, saat itu Tim Garuda sudah pasti tidak lolos, Evan Dimas mampu memperlihatkan kualitasnya dengan membuka gol kemenangan 5-1 atas Laos.
Pengalaman tampil di Piala AFF saat itu, saat usianya masih 19 tahun, membuat Evan Dimas cepat beradaptasi dan berkembang bersama pemain-pemain senior. Seperti halnya Hansamu Yama, Evan Dimas menjadi andalan yang masuk Skuat Merah-Putih di Piala AFF 2016.
Pengalaman bermain di level senior selama beberapa tahun terakhir menjadikan Evan Dimas sebagai gelandang andalan. Umpan-umpan terobosan yang membelah lapangan ke area sayap dan lini depan kerap membuat lawan kesulitan untuk menghalau serangan Indonesia.
Belum lagi ball keeping di lini tengah dan kemampuannya untuk mencetak gol dari lini kedua, menjadikan Evan sebagai pemain yang memiliki kemampuan lengkap dan layak diandalkan di lini tengah Tim Garuda.
Febri Hariyadi
Berawal dari PON 2016 Jawa Barat, pemain yang satu ini kemudian menjadi andalan Persib Bandung di kompetisi domestik. Kaki yang cepat, kemampuan dribel yang luar biasa, umpan silang, dan tembakan keras menjadi senjata luar biasa yang dimiliki Febri Hariyadi.
Mengisi posisi sayap, Febri Hariyadi bisa diandalkan di kedua posisi luar serangan Timnas Indonesia. Kecepatan dan dribel yang dimilikinya kerap membuat pemain bertahan lawan kewalahan sampai harus melakukan pelanggaran keras untuk bisa menghentikannya.
Penjagaan ketat memang harus dilakukan terhadap Febri. Jika pemain lawan memberikan sedikit ruang kosong di dekat kotak penalti, tendangan jarak jauhnya yang sangat akurat terbukti pernah menyakiti beberapa tim di SEA Games 2017.
Febri Hariyadi memang bisa dikatakan sebagai x-factor bagi Timnas Indonesia. Pergerakannya yang menyulitkan kerap membuat tim lawan harus memberikan penjagaan dengan mengerahkan dua pemain atau lebih. Hal tersebut tentu membuat pemain Timnas Indonesia lainnya bisa bergerak bebas untuk menunggu umpan manis yang dilepaskannya.
Advertisement