Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia membuktikan mampu bermain lebih baik ketika para pemain berpengalaman turun di lapangan hijau saat menghadapi Timor Leste di pertandingan kedua Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2018). Para pemain senior itu pun dipastikan bakal menjadi tulang punggung Tim Garuda ketika menghadapi Thailand di laga ketiga Grup B Piala AFF 2018, Sabtu (17/11/2018).
Sempat tertinggal 0-1 pada awal babak kedua dalam laga kontra Timor Leste, Timnas Indonesia akhirnya mampu meraih hasil positif dan menang 3-1. Masuknya dua pemain senior di babak kedua, yaitu Riko Simanjuntak dan Stefano Lilipaly, dan berkolaborasi apik dengan Andik Vermansah dan Beto Goncalves di lini serang membuat Timnas Indonesia akhirnya mengubah arah permainan dan menang.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan arah permainan yang dilakukan Timnas Indonesia di babak kedua laga kontra Timor Leste tak bisa dipungkiri cukup dipengaruhi oleh para pemain yang memiliki pengalaman untuk membalik kedudukan. Bahkan para pemain senior itu pun berkolaborasi dengan baik bersama pemain muda, seperti Gavin Kwan, Evan Dimas, Hargianto, dan Alfath Faathier.
Komposisi pemain dan kombinasi permainan yang diperlihatkan oleh Timnas Indonesia di babak kedua laga kontra Timor Leste juga bisa menjadi kunci penting ketika Tim Garuda menghadapi Thailand di laga ketiga Grup B Piala AFF 2018.
Kemenangan telak 7-0 yang diraih oleh Thailand atas Timor Leste di laga pertama mereka membuat di atas kertas The War Elephants lebih unggul dari Tim Garuda.
Tak bisa dimungkiri pemain-pemain senior akan menjadi kunci yang sangat penting menghadapi Thailand. Meski tim tuan rumah tidak diperkuat sejumlah pemain yang sukses menjadi juara di Piala AFF 2016, tapi pengalaman para pemain Tim Garuda ketika menghadapi tim sekuat Thailand memang sangat dibutuhkan sebagai modal penting untuk mencuri poin.
Jelang laga kontra Thailand, Bola.com memilih empat pemain senior Timnas Indonesia yang akan menjadi kunci permainan dalam laga ketiga Grup B Piala AFF 2018.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beto Goncalves
Alberto Goncalves, atau yang akrab disapa dengan panggilan Beto, merupakan striker tumpuan utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Beto yang sudah berusia 37 tahun memang tidak memiliki kecepatan yang mumpuni seperti anggota Timnas Indonesia lainnya. Namun, pengalaman dan naluri mencetak golnya yang terus terasah membuatnya bisa menjadi ancaman besar bagi Thailand.
Beto memiliki catatan yang luar biasa ketika bermain di level klub. Bermodalkan catatan tersebut, Beto pun langsung bisa masuk dalam skuat Garuda setelah mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada awal tahun ini.
Pemain kelahiran Brasil ini juga merupakan pemain yang menjaid sasaran akhir permainan Tim Garuda yang kerap memainkan serangan dari sisi sayap dengan mengandalkan kaki-kaki cepat yang dimiliki sejumlah pemain, seperti Riko Simanjuntak, Andik Vermansah, Febri Hariyadi, maupun Irfan Jaya.
Gol tandukan kepala pada menit ke-82 laga kontra Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (13/11/2018), adalah bentuk konkret betapa menakutkannya pemain bertinggi 175 cm itu ketika berada di kotak penalti lawan.
Melihat umpan silang matang dari Riko Simanjuntak ke jantung pertahanan Timor Leste, Beto maju ke depan dan melompat tinggi untuk menanduk bola yang berbuah gol ketiga Timnas Indonesia ke gawang Timor Leste.
Postur tubuh yang tinggi akan menjadi modal yang sangat bagus bagi Beto Goncalves untuk memaksimalkan umpan-umpan silang para pemain berkaki cepat yang melakukan tusukan dari kedua sisi sayap Tim Garuda.
Advertisement
Fachudin Aryanto
Mungkin tidak banyak yang menyadari peran penting seorang Fachrudin Aryanto untuk Timnas Indonesia. Namun, satu catatan penting dari seorang Fachrudin adalah pemain Madura United ini menjadi satu-satunya pemain di skuat Garuda untuk Piala AFF 2018 ini sebagai yang paling berpengalaman dengan catatan tampil di empat edisi Piala AFF.
Fachrudin memang sudah menjadi palang pintu pertahanan Tim Garuda sejak Piala AFF 2012. Sejak saat itu, belum sekalipun Fachrudin tergeser dari skuat Garuda dalam berkompetisi di turnamen sepak bola Asia Tenggara itu.
Bersama Hansamu Yama, kapten muda yang kini memimpin Tim Garuda, Fachrudin menjadi pemain yang menghalau serangan-serangan lawan sebelum Andritany Ardhiyasa yang menjadi benteng terakhir harus turun tangan.
Namun, ini bukan pertama kalinya Fachrudin berpartner dengan Hansamu Yama, di mana keduanya sudah bermain bersama di Piala AFF 2016.
Fachrudin juga merupakan pemain yang sangat berpengalaman di skuat Garuda jika berurusan dalam laga kontra Thailand. Pemain berusia 29 tahun itu menjadi andalan Timnas Indonesia dalam dua leg final Piala AFF 2016 ketika akhirnya Thailand menjadi juara.
Pengalaman tersebut membuat Fachrudin begitu bersemangat dan termotivasi untuk menghadapi Thailand dalam pertandingan kali ini. Harapannya satu, Timnas Indonesia bisa mengungguli Thailand yang selama ini dikenal sebagai tim yang kuat.
Andik Vermansah
Kalau bicara soal pemain paling termotivasi di Piala AFF 2018, mungkin Andik Vermansah adalah orangnya. Pemain yang sempat tak mendapatkan panggilan mengikuti pemusatan latihan jelang Piala AFF 2018 itu akhirnya mendapatkan panggilan dari Bima Sakti dan datang dengan penuh semangat.
Andik Vermansah bahkan mengaku tak pernah merasa begitu gembira bergabung dengan Timnas Indonesia seperti saat ini. Satu hal yang menjadi motivasi adalah kegagalan Tim Garuda menjadi juara di Piala AFF 2016.
Andik, yang absen dalam leg kedua final Piala AFF 2016 di Bangkok karena cedera yang dialaminya di leg pertama, begitu kecewa karena gelar juara yang sudah di depan mata lenyap. Bahkan yang lebih mengecewakan karena dirinya tak bisa tampil di laga penentuan itu.
Laga kontra Thailand di Grup B Piala AFF 2018 mungkin bukan sebuah laga yang sama seperti final Piala AFF 2016, tapi menghadapi The War Elephants adalah sebuah laga yang juga dinantikan oleh Andik, di mana keyakinan pemain asal Jawa Timur itu untuk menang cukup besar.
Pergerakan Andik di sisi sayap kerap merepotkan pemain-pemain lawan, tak terkecuali saat menghadapi Thailand. Bahkan yang membuat Andik bisa menjadi ancaman besar bagi Thailand adalah bagaimana dirinya bisa beroperasi di kedua sisi sayap penyerangan Timnas Indonesia tanpa kesulitan.
Advertisement
Riko Simanjuntak
Pemain bertubuh mungil berusia 26 tahun yang satu ini merupakan debutan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Perbedaannya dengan pemain-pemain muda yang dibawa Bima Sakti dari skuat Garuda Muda, Riko Simanjuntak memang baru-baru ini mendapatkan panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Permainan luar biasa yang diperlihatkannya bersama Persija Jakarta memang membuatnya layak mendapatkan panggilan memperkuat Timnas Indonesia, meski pada awalnya Riko tak begitu mendapatkan menit bermain hingga akhirnya berangkat ke Piala AFF 2018 sebagai seorang supersub di dua laga pertama.
Permainan luar biasa diperlihatkan Riko Simanjuntak dalam laga kontra Timor Leste yang merupakan laga kedua Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Sejak masuk lapangan pada menit ke-56, Riko begitu merepotkan sisi kiri pertahanan Timor Leste dan sebuah umpan silang yang dilepasnya berbuah gol yang diciptakan oleh Beto Goncalves.
Ketika Timnas Indonesia menemui kebuntuan karena sulit menembus lini pertahanan Thailand dari berbagai sisi, memainkan Riko Simanjuntak bisa menjadi opsi terbaik Bima Sakti dalam laga ketiga Tim Garuda di Piala AFF 2018. Kecepatan kaki dan kemampuan dribel Riko yang kadang sulit dipercaya diyakini akan merepotkan lini pertahanan Thailand.