Bola.com, Surabaya - Kiprah Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 dipastikan hanya sampai babak penyisihan grup saja setelah laga Filipina vs Thailand berakhir dengan hasil seri, 1-1, di Stadion Panaad, Bacolod, Rabu malam (21/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dengan sisa satu pertandingan saja, poin maksimal Timnas Indonesia hanya enam. Sementara Filipina dan Thailand sama-sama sudah mengemas tujuh poin dari tiga pertandingan.
Mengenai kegagalan ini, pengamat sepak bola nasional asal Jawa Timur, Freddy Muli, mengatakan dari kekalahan 0-1 saat melawan singapura (9/11/2018) dan cara mereka menang 3-1 atas Timor Leste (13/11/2018), pencapaian Tim Garuda di Piala AFF 2018 sebenarnya sudah bisa ditebak.
Menurut Freddy, permainan Timnas Indonesia tak terlalu mengesankan dalam dua laga itu, lebih-lebih ketika kalah 2-4 dari Thailand (17/11/2018).
Dari pengamatan Freddy, pertahanan Tim Garuda menjadi celah terbesar yang ikut memberi andil atas tersingkirnya timnas dari persaingan ke semifinal. Lini bertahan Timnas Indonesia tampak keropos, terutama ketika kalah 2-4 dari Thailand.
"Kita kalah telak dari Thailand. Timnas Indonesia tidak menunjukkan permainan yang solid di tiga laga yang telah mereka jalani. Kita unggul lebih dulu saat itu, tapi Thailand memang masih membaca permainan, jadi terlalu dini kalau kita senang setelah mencetak satu gol di awal babak pertama. Terbukti, kita dibalas empat gol sama Thailand," katanya.
Menurutnya, tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun, jam terbang pelatih kepala Timnas Indonesia, Bima Sakti, ikut menjadi satu di antara penyebabnya.
"Ini pelajaran bagi tim teknik PSSI, bahwa pengalaman itu sangat berpengaruh, terutama dalam menganalisis jalannya pertandingan dan membuat keputusan setelah skema main yang dirancang tidak jalan. Kemampuan dalam teori mungkin bagus, tapi untuk memimpin pertandingan membutuhkan jam terbang," tutur mantan pelatih Persis Solo itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekalahan dari Singapura
Terlepas dari itu, kunci kegagalan ini terletak pada pertandingan pertama kontra Singapura. Dengan keunggulan kualitas setiap individu pemain, Timnas Indonesia seharusnya bisa mencuri poin penuh atas Singapura.
"Ceritanya akan berbeda bila di pertandingan itu timnas menang karena kemenangan itu bisa memberi tekanan pada pesaingnya," ujar Freddy.
Selain itu, andai Timnas Indonesia meraih hasil positif melawan Singapura, mental Evan Dimas Darmono dkk. bakal terkatrol, kepercayaan diri meningkat. Secara teknik, mereka akan lebih baik karena yakin dengan kemampuan mereka.
Freddy berharap, tidak perlu saling menyalahkan atau mencari kambing hitam atas kegagalan ini. Yang terpenting saat ini bagi Freddy adalah mengevaluasi dan melakukan perbaikan agar penampilan Timnas Indonesia lebih baik di masa yang akan datang.
"Menurut saya, PSSI, dan semua pihak harus introspeksi dan melakukan evaluasi untuk mengetahui apa saja kelemahan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Setelah itu, diperbaiki yang kurang. Itu jauh lebih penting daripada cari-cari siapa yang salah," ucapnya.
Advertisement