Bola.com, Jakarta - Sven-Goran Eriksson merupakan satu di antara pelatih berpengalaman di dunia. Menjelang akhir kariernya sebagai pelatih, Eriksson kini terdampar di Asia Tenggara dan menangani Timnas Filipina.
Pelatih asal Swedia itu mulai menjalani karier sebagai pelatih pada Januari 1977. Ketika itu, Eriksson melatih Degerfors yang masih berlaga di divisi tiga kompetisi sepak bola Swedia, Vastra Svealand.
Baca Juga
Advertisement
Selepas itu, karier Eriksson terus melesat. Dia pun menangani klub-klub besar Eropa, beberapa di antaranya adalah AS Roma, Benfica, Fiorentina, Lazio, hingga Manchester City.
Prestasinya itu semakin mengilap ketika duduk di kursi pelatih Benfica, Roma, Sampdoria, dan Lazio. Dia sukses membawa Benfica meraih lima gelar juara, Roma dan Sampdoria dengan satu trofi, serta Lazio merengkuh tujuh titel juara. Secara keseluruhan, dia telah meraih 18 gelar.
Sven-Goran Eriksson juga pernah melatih sejumlah pesepak bola Indonesia yang menuntut ilmu di Sampdoria, dalam program Primavera. Beberapa legenda Timnas Indonesia yang pernah diasuh Eriksson seperti Bima Sakti, Kurnia Sandi, Yeyen Tumina, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Tak hanya di level klub, Sven-Goran Eriksson juga pernah mengarsiteki beberapa negara, mulai Inggris, Meksiko, dan Pantai Gading. Tetapi, Eriksson belum pernah merasakan gelar juara bersama timnas.
Padahal, dia mempunyai skuat yang mumpuni ketika menangani Timnas Inggris dari 2001 sampai 2006. Saat itu Eriksson memiliki David Seaman, Ashley Cole, Rio Ferdinand, David Beckham, Michael Owen, Frank Lampard, Paul Scholes, dan Steven Gerrard untuk bisa merasakan titel juara.
Secara statistik, performa The Three Lions di bawah arahan Eriksson tak terlalu mengilap. Dia hanya mampu membawa Inggris menang dalam 40 laga, 17 imbang, dan menelan 10 kekalahan dari 67 pertandingan, atau persentase kemenangan yang mencapai 59,7 persen.
Selepas menangani timnas Inggris, karier Sven-Goran Eriksson semakin menurun. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, dia lebih banyak menangani klub-klub di Liga China, mulai dari Guangzhou R&F, Shanghai SIPG, dan Shenzhen FC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terdampar di Asia Tenggara
Karier Eriksson bersama klub-klub di Liga China tak berjalan mulus. Dia gagal mempersembahkan trofi juara buat Guangzhou R&F, Shanghai SIPG, dan Shenzhen FC.
Bahkan bersama Shenzhen FC, statistik Sven-Goran Eriksson terbilang buruk. Dia hanya mencatatkan 40 persen kemenangan dari 15 pertandingan yang dijalani di seluruh ajang kompetisi.
Eriksson pun akhirnya dipecat manajemen Shenzhen FC pada Juni 2017. Hal tersebut tidak lepas dari catatan sembilan laga tak pernah menang secara beruntun di seluruh ajang.
Setelah sempat menganggur selama setahun lebih, Sven-Goran Eriksson menerima pinangan Timnas Filipina pada Oktober 2018. Dia sepakat menandatangani kontrak selama enam bulan, atau berlaga di Piala AFF 2018 dan Piala Asia 2019.
Di bawah asuhan Eriksson, Filipina tampil meyakinkan. The Azkals berhasil meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang dari empat pertandingan.
Dari empat laga tersebut, tiga di antaranya diraih pada ajang Piala AFF 2018. Mereka menang 1-0 atas Singapura, mengalahkan Timor Leste dengan skor 3-2, dan bermain 1-1 kontra Thailand. Sebelum tampil di AFF, Filipina menang 3-1 atas Mongolia pada uji coba (6/11/2018).
"Kenapa saya bisa menjadi pelatih Timnas Filipina? Saya juga tidak tahu, mungkin nasib yang membawa saya ke sini. Yang pasti, saya menyukai masyarakat Filipina dan mengapa tidak mengambil tawaran ini?" kata Eriksson dalam konferensi pers jelang laga melawan Timnas Indonesia, Sabtu (24/11/2018).
"Tujuannya adalah meraih hasil terbaik di Piala AFF dan juga Piala Asia 2019. Sampai saat ini, saya merasa baik-baik saja di Timnas Filipina dan tidak ada masalah. Harapannya, semoga kami bisa meraih yang terbaik," ujar pelatih berusia 70 tahun itu.
Eriksson akan memimpin Filipina menghadapi Timnas Indonesia pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam WIB (25/11/2018).
Andai mampu mengalahkan Indonesia, Sven-Goran Eriksson bakal membawa Timnas Filipina lolos ke semifinal Piala AFF 2018. Eriksson pun makin berpeluang meraih trofi perdana di level timnas.
Lantas, mampukah Sven-Goran Eriksson menorehkan pencapaian apik tersebut bersama Timnas Filipina? Layak untuk dinantikan.
Advertisement