Bola.com, Malang - Striker Arema, Dedik Setiawan, sudah kembali dari Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018. Kini dia sudah bisa fokus untuk menuntaskan dua pertandingan sisa di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, yakni melawan PS Tira dan Sriwijaya FC.
Advertisement
Baca Juga
Setelah satu bulan gabung dengan Tim Merah-Putih, dia mengaku punya pengalaman berharga. Sekalipun hanya bermain dalam dua pertandingan sebagai pengganti.
"Karena ini pengalaman saya ikut timnas dalam sebuah event bergengsi, tentu saya punya banyak kesan. Yang pasti, sebuah kebanggaan," jelasnya.
Satu momen yang paling membuat Dedik bergetar adalah saat jelang pertandingan, ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan seisi stadion.
"Rasanya luar biasa berdiri sebagai pemain Timnas Indonesia saat lagu kebangsaan dinyanyikan. Andaikan saya jadi pemain inti dan berdiri di lapangan, tentu saya tak akan kuat menahan tangis," ujarnya.
Selama di Piala AFF 2018, Dedik belum pernah jadi pemain inti sehingga dia mendengarkan lagu kebangsaan dari bangku cadangan.
"Dari bench saja rasanya sudah luar biasa, apalagi kalau berdiri di lapangan. Itu yang saya harap bisa merasakannya suatu saat nanti," imbuhnya.
Dedik mengakui hal tersebut jadi motivasi tambahan saat kembali ke klub. Hal itu berarti, dia harus bermain lebih garang bersama Arema sehingga suatu saat dia bisa jadi pemain inti dan berada di lapangan ketika momen lagu kebangsaan dinyanyikan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persaingan di Timnas
"Yang saya rasakan saat Indonesia Raya dinyanyikan, bukan hanya di stadion saja memberikan dukungan. Tapi, jutaan warga Indonesia yang juga menyaksikan lewat layar kaca ikut terasa," lanjut pemain 24 tahun tersebut.
Bisa jadi dua tahun lagi hasrat Dedik terwujud karena persaingan di sektor striker timnas akan lebih terbuka baginya. Penyerang naturalisasi Alberto Goncalves yang sekarang jadi pemain inti, nantinya sudah memasuki usia kepala empat.
"Tapi, saya harus kembali berjuang untuk bisa masuk timnas karena itu bukan hal mudah. Harus lebih baik lagi di klub," ucapnya.
Efek gabung dengan Timnas Indonesia juga membuat keluarga Dedik Setiawan merasa sangat bangga. Setiap kali Tim Garuda bermain, di rumahnya selalu ada nobar bersama keluarga besar. Meski dia jarang bermain, keluarganya tetap bangga mengingat di usia 24 tahun, dia sudah bisa berjuang untuk negara.
Advertisement