Bola.com, Bangkok - Sebelum berlaga di semifinal Piala AFF 2018, Timnas Thailand mendapat sorotan lantaran memperagakan permainan defensif. Faktanya, sejak ditangani pelatih Milovan Rajevac pada akhir April 2017, permainan tim Gajah Perang memang cenderung jadi bertahan.
Beberapa pemain mengaku harus beradaptasi dengan gaya main yang diusung Rajevac karena lebih sreg bermain agresif.
Advertisement
Pada semifinal leg pertama Piala AFF 2018 melawan Malaysia (1/12/2018), permainan serupa terulang lagi. Bermain di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, di hadapan 85 ribu penonton tuan rumah, pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Pemain pun mulai menyuarakan gaya permainan yang defensif semacam itu. "Kami kecewa tak bisa mencetak satu gol pun, tapi kami memang tak menciptakan banyak peluang," kata Sanrawat Detchmitr, playmaker Timnas Thailand.
"Sangat membosankan, kami bermain lebih defensif ketimbang ofensif. Saya memahami, setiap pemain termasuk saya, bosan dengan gaya permainan defensif, tapi sekarang itu jadi keuntungan karena kami tak kebobolan," imbuhnya.
Pemain pada akhirnya memang memahami gaya main kesukaan Rajevac, namun dengan catatan. Khususnya menjelang leg kedua semifinal di Stadion Rajamangala, Bangkok, Rabu (5/12/2018).
"Hasil dari leg kedua tergantung pada kami, bukan Malaysia. Tapi, jika kami masih tetap bermain seperti leg pertama, tak ada lagi yang bisa kami katakan selain kami harus menang di Stadion Rajamangala," lanjut Sanrawat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar Milovan Rajevac
Di sisi lain, sang pelatih ikut bereaksi. Milovan Rajevac mengakui Malaysia bermain lebih baik pada leg pertama. Meski begitu, ia puas dengan hasil pertandingan itu.
"Kami tak ingin bermain defensif. Tapi, Malaysia sangat agresif dan kami termotivasi serta ingin mencetak gol. Jadi, kami bermain lebih agak ke dalam. Atmosfer dan jenis rumput yang berbeda juga berdampak," kata Rajevac.
"Laga yang sulit. Kami semestinya bisa mencetak satu gol pada laga itu, tapi kami kurang konsentrasi dan ketajaman dalam serangan," lanjutnya.
Timnas Thailand kini harus memanfaatkan keuntungan bermain di kandang saat ganti menjamu Malaysia pada leg kedua. Seandainya berhasil melangkah ke final, itu akan jadi yang keempat buat the War Elephants dalam empat edisi terakhir Piala AFF, di mana dua di antaranya berujung gelar juara.
Sumber: Bangkok Post
Advertisement