Bola.com, Hanoi - Misi sangat sulit menyelimuti Timnas Filipina saat melangkah memasuki Stadion My Dinh, Hanoi, pada leg kedua semifinal Piala AFF 2018, Kamis (6/12/2018). The Azkals harus bisa mengalahkan tuan rumah Vietnam dengan minimal selisih dua gol agar bisa ke final.
Target itu berat karena Timnas Filipina harus bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah yang sedang dilanda euforia terhadap tim kebanggaan, yang naik daun sepanjang tahun ini.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Belum lagi, secara teknis, Vietnam dihuni pemain dengan kualitas mumpuni, di bawah arahan pelatih bertangan dingin, yang memeragakan permainan hampir sempurna.
Namun, skuat Filipina menegaskan tak takut. Philip Younghusband dkk. tak gentar dengan tantangan itu. Mereka melangkah dengan mengingat momen pada Piala AFF 2010, yang jadi inspirasi.
Pada 5 Desember 2010, Timnas Filipina secara mengejutkan mampu menaklukkan Vietnam di Stadion My Dinh dengan skor 2-0 pada penyisihan Grup B. Ketika itu, fase penyisihan grup berlangsung di satu negara karena Piala AFF masih menggunakan format lama.
Kemenangan itu sungguh di luar dugaan, hingga istilah "miracle of Hanoi" muncul. Itulah yang kini hendak diulang Timnas Filipina, mendapatkan lagi keajaiban di Hanoi.
"Waktunya membuat keajaiban baru di Hanoi," kata Michael Falkesgaard, kiper Timnas Filipina.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mencoba Menang
Hal sama dilontarkan sang kapten tim, Philip Younghusband, yang meyakini dirinya dan rekan satu tim bisa menekuk Vietnam pada laga leg kedua untuk melaju ke final.
"Kami sudah melihat ada keajaiban-keajaiban yang lebih besar di sepak bola," ujar Phil.
"Mereka tim yang dihuni pemain muda dan saya pikir kami sudah menunjukkan pada mereka, kami bisa mengimbangi maupun menciptakan peluang. Jika kami bisa mencegah mereka mencetak gol, kami punya kesempatan. Kami hanya berselisih satu gol, dan saya pikir kami masih punya peluang," tutur pemain bintang di kubu the Azkals itu.
Sang pelatih, Sven-Goran Eriksson, mempertegas pernyataannya pemainnya. Eriksson menyebut Timnas Filipina akan bermain di Hanoi tanpa dicengkeram ketakutan.
"Dari segi hasil memang disayangkan karena kami mencetak satu gol lewat Reichelt dan kami punya beberapa peluang bagus untuk mencetak lebih banyak gol. Tapi, kami masih punya 90 menit lagi. Kami ke sana dan mencoba memenangi pertandingan," ujar Eriksson.
Sumber: The Inquirer
Advertisement