Bola.com, Bangkok - Adisak Kraisorn kembali jadi sorotan. Kali ini bukan karena ketajamannnya membobol gawang lawan seperti yang ditunjukkan dalam beberapa pertandingan di Piala AFF 2018, melainkan kegagalannya dalam mengeksekusi penalti di momen krusial Timnas Thailand.
Bermain di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada leg kedua semifinal Piala AFF 2018, Rabu malam (5/12/2018), Timnas Thailand ditahan 2-2 oleh tim lawan, Malaysia, yang akhirnya berhak ke final lantaran regulasi keunggulan gol tandang.
Baca Juga
Membaca Peta Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024: Thailand, Singapura, atau Malaysia?
Mengulas Performa Negara Unggulan di Piala AFF 2024: Thailand Dominan, Malaysia Terancam!
Pelatih Timnas Thailand Minta Maaf Buntut Polemik dengan Madam Pang soal Pemain Lap of Honour kepada Suporter: Saya Tidak Bersikap Baik
Advertisement
Adisak Kraisorn bak jadi pesakitan karena ia punya kesempatan emas membawa timnya ke final, seandainya ia mampu menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti pada menit ke-96, dilakukannya dengan baik.
Namun, ia gagal. Bola tembakan kaki kanannya melambung di atas mistar gawang Malaysia. Timnas Thailand pun gagal ke final sekaligus mempertahankan gelar yang diraih dalam dua edisi terakhir Piala AFF secara beruntun.
Seusai pertandingan, Adisak masih cukup tegar untuk menerima permintaan wawancara dari kalangan media. Dengan mata berkaca-kaca dan ekspresi menahan tangis di wajahnya, ia melontarkan beberapa pernyataan.
"Saya sangat sedih dan kecewa jika memikirkan apa yang terjadi. Ini memang kesalahan saya," ujar Adisak.
"Sudah, tolong jangan katakan apa-apa lagi soal ini. Inilah sepak bola. Saya minta maaf. Saya tak bisa membantu Thailand ke final. Ini pelajaran menyakitkan yang akan terkenang seumur hidup. Terima kasih kepada seluruh pendukung. Saya tak tahu harus berkata apa," lanjutnya.
Meski begitu, penyerang Muang Thong United itu berencana tak mau terlalu lama larut dan kesedihan dan kekecewaan. Dia berujar akan mencari cara untuk bangkit dalam waktu dekat karena ia masih ingin membela Timnas Thailand di turnamen berikutnya, yang lebih besar, Piala Asia 2019.
"Misi kami setelah ini adalah Piala Asia pada Januari tahun depan. Jadi, saya dan pemain lain harus bersiap karena itu turnamen yang lebih besar," kata Adisak.
Dengan kegagalan melaju ke final, kiprah Timnas Thailand pun terhenti. Praktis, Adisak tak bisa lagi menambah koleksi golnya di Piala AFF 2018. Saat ini ia tercatat jadi top scorer sementara dengan jumlah delapan gol.
Namun, bisa jadi gelar top scorer tetap akan disabet Adisak karena pesaing terdekatnya, Norshahrul Idlan Talaha sejauh ini baru mengemas lima gol. Hanya, Idlan masih punya dua laga di final (leg pertama dan kedua), untuk menyaingi koleksi gol Adisak.
Sumber: Berita Harian, Bongda Plus