Sukses


    3 Momen Keterpurukan Timnas Indonesia di Piala AFF : Bayangkan! Tidak Lolos dari Fase Grup

    Bola.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara dengan sejarah panjang di kancah sepak bola Asia Tenggara. Cukup lama Skuad Garuda berstatus tim unggulan setiap kali gelaran Piala AFF atau dulu dikenal dengan nama Piala Tiger.

    Namun tahukah Anda, Timnas Indonesia ternyata bahkan belum pernah menjadi juara Piala AFF yang notabene turnamen paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara.

    Ya, Indonesia dengan status sebagai negara di mana sepak bola jadi olahraga nomor satu, paling mentok menjadi runner-up. Tepatnya sebanyak empat kali yaitu tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

    Bahkan jika kita melihat ke belakang lagi, Timnas Indonesia pernah tidak lolos dari fase grup pada tahun 2007, 2012, dan 2014. Pada artikel ini, Bola.com mengajak pembaca mengetahui lagi momen buruk yang terjadi pada Piala AFF tiga edisi tersebut. 

    Yuk scroll ke bawah untuk membacanya. 

     

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 4 halaman

    Piala AFF 2007

    Entah apa yang terjadi di tubuh Timnas Indonesia pada Piala AFF 2007. Meski bertabur pemain-pemain canggih di lini depan, Ilham Jaya Kesuma dkk. bisa dibilang mandul hingga akhirnya gagal lolos ke fase gugur.

    Piala AFF 2007 menjadi cerita memalukan buat Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, Tim Merah-Putih untuk pertama kali gagal lolos ke semifinal alias terhenti di fase penyisihan grup pada turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara ini.

    Berbekal skuad yang lebih matang dibanding Piala AFF 2004, di mana Timnas Indonesia kalah pada final dari Singapura, Peter Withe yang kala itu masih mendapatkan kepercayaan memimpin Saktiawan Sinaga cs malah gagal total.

    Memang, Timnas Indonesia tidak terkalahkan selama fase grup. Akan tetapi, ketajaman lini serang mereka jauh lebih tumpul dari pada tiga tahun sebelumnya.

    Indonesia sebenarnya mengumpulkan poin lima, poin yang sama dengan dua tim yang lolos semifinal dari Grup B, yaitu Singapura dan Vietnam. Tim Merah-Putih terjegal karena selisih gol kalah jauh dari dua negara itu.

    Vietnam dan Singapura punya selisih gol masing-masing 11 dan sembilan, sementara Tim Merah-Putih hanya surplus dua gol saja.

    Penyebab semua itu, kendati Timnas Indonesia tidak terkalahkan di tiga pertandingan penyisihan grup, Tim Garuda tidak mampu menang banyak atas tim yang dianggap terlemah di Grup B, yaitu Laos. Di Grup B, Indonesia tergabung bersama Laos, Vietnam, dan tuan rumah Singapura.

    3 dari 4 halaman

    Piala AFF 2012

    Timnas Indonesia berada di dalam masa-masa kelam saat Piala AFF 2012 berlangsung. Dualisme kepengurusan PSSI berimbas besar kepada Tim Garuda, yang sempat mengalami perpecahan.

    Hasilnya cukup buruk, Tim Merah-Putih yang tidak dibentuk dari pemain-pemain terbaik gagal lolos dari fase penyisihan grup di Malaysia. Konyolnya lagi, Timnas Indonesia ditahan imbang Laos 2-2, tim yang pada edisi-edisi Piala AFF sebelumnya selalu takluk dengan skor besar.

     

    Hasil pertandingan perdana itu pun sangat mengecewakan tapi memang sudah bisa diprediksi sebelumnya karena Timnas Indonesia memang dinilai berangkat tanpa komposisi yang terbaik.

    Hasil itu membuat banyak publik penggemar sepak bola Indonesia pesimistis di pertandingan kedua, di mana Timnas Indonesia menghadapi Singapura, tim yang sudah dua kali menjadi juara Piala AFF, yaitu pada 2004 dan 2007.

    Namun, di pertandingan inilah Timnas Indonesia mampu memperlihatkan sebuah titik balik yang bagus walau hanya menang tipis 1-0.

    Persaingan menuju semifinal dari Grup B Piala AFF 2012 memang sangat menarik. Indonesia memiliki empat poin dari hasil imbang kontra Laos dan kemenangan atas Singapura. Sementara itu, Malaysia dan Singapura sama-sama memiliki tiga poin dari satu kemenangan yang mereka raih dalam dua pertandingan pertama.

    Singapura yang menghadapi Laos di pertandingan terakhir pun diprediksi akan mengamankan satu tempat di semifinal. Sementara itu, Timnas Indonesia dan Malaysia harus bertarung keras untuk bisa mengamankan jatah satu tempat lainnya.

    Dua pertandingan terakhir digelar dalam waktu yang sama. Singapura sempat tertinggal dari Laos pada menit ke-21. Namun, di pertandingan lain Malaysia pun mencetak gol ke gawang Indonesia pada menit ke-27 melalui Azamuddin Akil.

    Timnas Indonesia pun dalam kondisi yang sangat sulit begitu tertinggal satu gol. Dua menit berselang, giliran Mahali Jasuli yang menjebol gawang Timnas Indonesia yang dikawal Wahyu Tri Nugroho.

    Dua gol yang bersarang di gawang Indonesia itu tak mampu dibalas oleh Andik Vermansah dkk. Sementara di pertandingan lain Singapura akhirnya menang 4-3 atas Laos.Irfan Bachdim dkk. pun tersingkir.

    Singapura dan Malaysia menjadi dua tim yang lolos dari Grup B dengan sama-sama mengumpulkan enam poin, unggul dua poin dari Timnas Indonesia.

    4 dari 4 halaman

    Piala AFF 2014

    Piala AFF 2014 jadi kisah tidak menyenangkan lainnya bagi Indonesia. Pada Piala AFF edisi ke-10, dimulai pada 22 November 2014, Timnas Indonesia gagal lolos ke semifinal untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah keikutsertaan di turnamen sepak bola terakbar di Asia Tenggara ini.

    Secara khusus, hasil tersingkir di penyisihan grup ini jadi yang beruntun buat Indonesia karena hasil sama dicatatkan pada penyelenggaraan edisi sebelumnya (Piala AFF 2012). Padahal, Indonesia berangkat ke Hanoi, Vietnam, dengan target tertinggi: jadi juara untuk kali pertama!

    Minimnya waktu berlatih bersama dalam pemusatan latihan jadi salah satu faktor utama kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2014. Satu lagi adalah buruknya kondisi fisik dan stamina (kebugaran) pemain untuk bermain dalam turnamen dengan jadwal ketat seperti Piala AFF. Hal itu karena pemain sudah bertarung habis-habisan bersama klub masing-masing dan tidak memiliki waktu jeda ideal.

    Dengan stamina tidak mendukung, Alfred Riedl mengaku kesulitan menerapkan strategi permainan yang diinginkannya. Alih-alih memainkan permainan bola-bola pendek, timnas jadi memainkan umpan-umpan lambung karena strategi awal tidak berjalan baik lantaran stamina pemain yang tidak bugar.

    Pada edisi ini, Timnas Indonesia dikalahkan Filipina dengan skor 0-4, ditahan imbang Vietnam 2-2, dan kemenangan telak atas Laos di laga terakhir berakhir sia-sia. 

    Video Populer

    Foto Populer